Korut Sukses Uji Coba Sistem Peluncur Roket Terbaru

Korut Sukses Uji Coba Sistem Peluncur Roket Terbaru

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 12 Feb 2024 11:37 WIB
This undated photo provided on Friday, Nov. 29 2019, by the North Korean government, shows what it claims as a test firing of its
Ilustrasi -- Uji coba peluncur roket Korut tahun 2o19 lalu (dok. Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Pyongyang -

Otoritas Korea Utara mengklaim telah mengembangkan dan menguji coba sistem kendali terbaru untuk peluncur roket multipel. Pyongyang menyebut sistem peluncur roket terbaru itu akan memicu "perubahan kualitatif" dalam kemampuan pertahanan negaranya.

Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2024), laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) menyebut Akademi Ilmu Pertahanan Pyongyang telah berhasil melakukan "uji kendali balistik dengan menembakkan beberapa peluru peluncur roket kaliber 240 mm" pada Sabtu (10/2) waktu setempat.

Akademi Ilmu Pertahanan merupakan lembaga yang mengawasi pengembangan rudal di Korut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uji coba itu, sebut KCNA, bertujuan untuk mengembangkan "sistem kendali peluru dan balistik yang bisa dikendalikan" untuk sistem peluncur tersebut.

Disebutkan juga oleh KCNA bahwa peluncur roket terbaru itu sekarang akan "dievaluasi ulang" dan perannya dalam medan pertempuran "ditingkatkan" karena apa yang disebutnya sebagai "perbaikan teknis yang cepat".

ADVERTISEMENT

Pengembangan peluru dan sistem kendali balistik, menurut KCNA, akan membuat "perubahan kualitatif" pada kekuatan peluncur roket multipel terbaru itu.

Korut yang memiliki senjata nuklir ini, sebelumnya menetapkan Korea Selatan (Korsel) sebagai "musuh utama" negaranya. Pyongyang menutup lembaga-lembaga yang didedikasikan untuk reunifikasi dan interaksi kedua negara, juga mengancam perang jika terjadi pelanggaran teritorial "bahkan sebesar 0,001 milimeter".

Lihat juga Video 'Tutup Rapat Pintu Rekonsiliasi Kim Jong Un untuk Korsel':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Pemimpin Korut Kim Jong Un menegaskan kembali pada Jumat (9/2) lalu bahwa Pyongyang tidak akan ragu untuk "mengakhiri" Korsel jika diserang. Dia menyebut Seoul sebagai "negara musuh paling berbahaya dan paling terutama, serta musuh bebuyutan yang tidak pernah berubah".

Pada Januari lalu, Korut menembakkan rentetan peluru artileri ke dekat dua pulau yang ada di area perbatasan dengan Korsel. Aksi itu memicu latihan tembak yang digelar Seoul dan perintah evakuasi bagi penduduk di pulau perbatasan itu.

Kim Jong Un juga meningkatkan uji coba senjata, termasuk peluncuran rentetan rudal jelajah sepanjang tahun ini, dengan para analis menyebut Korut bisa saja memasoknya ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol bersumpah akan memberikan respons keras jika Korut menyerang negaranya, dan menyerukan kepada militer Seoul untuk "bertindak terlebih dahulu, baru melapor kemudian" jika diprovokasi oleh negara tetangganya tersebut.

Sejak menjabat tahun 2022 lalu, Presiden Yoon telah memperkuat kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang, termasuk memperluas latihan gabungan, untuk melawan ancaman Korut yang semakin berkembang.

Lihat juga Video 'Tutup Rapat Pintu Rekonsiliasi Kim Jong Un untuk Korsel':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads