Netanyahu Janjikan Jalan Aman ke Warga Sipil Jelang Serangan Israel di Rafah

Netanyahu Janjikan Jalan Aman ke Warga Sipil Jelang Serangan Israel di Rafah

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 11 Feb 2024 18:25 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu speaks during the weekly cabinet meeting at the Defence Ministry in Tel Aviv, Israel, January 7, 2024. REUTERS/Ronen Zvulun/Pool/File Photo Acquire Licensing Rights
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun/Pool/File Photo Acquire Licensing Rights)
Jakarta -

Perdana Menteri Israel (PM Israel) Benjamin Netanyahu mengatakan militer Israel akan memberikan 'jalan yang aman bagi penduduk sipil' menjelang serangan yang diperkirakan akan terjadi di kota Rafah, di Gaza selatan. Israel juga menolak kekhawatiran akan terjadinya 'bencana'.

Dilansir Al Arabiya dan AFP, Minggu (11/2/2024), meskipun ada kekhawatiran internasional atas potensi pembantaian di kota yang dipenuhi lebih dari satu juta pengungsi Palestina, Perdana Menteri Israel mengatakan kepada ABC News dalam acara 'Minggu Ini Bersama George Stephanopoulos' bahwa serangan tersebut adalah kunci untuk menghancurkan Hamas.

"Kemenangan sudah dalam jangkauan. Kami akan melakukannya. Kami akan mendapatkan sisa batalyon Hamas dan Rafah, yang merupakan benteng terakhir, tapi kami akan melakukannya," katanya dalam cuplikan wawancara yang dirilis Sabtu malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu menyebut akan melakukan serangan terhadap Hamas sambil memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil agar dapat pergi. Dia menyebut sedang menyusun rencana terperinci terkait hal itu.

"Kami akan melakukannya sembari memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil sehingga mereka dapat pergi," katanya.

ADVERTISEMENT

"Kami sedang menyusun rencana terperinci untuk melakukan hal itu," tambah Netanyahu. "Tidak, kami tidak sombong dalam hal ini,".

Dia menyebut wilayah utara Rafah yang telah dibersihkan dapat digunakan sebagai zona aman bagi warga sipil.

Penguasa Hamas di Gaza telah memperingatkan kemungkinan adanya 'puluhan ribu' korban di Rafah. Sementara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell bergabung dengan suara-suara internasional lainnya dengan mengatakan bahwa serangan di sana 'akan menyebabkan bencana kemanusiaan yang tak terkatakan'.

Sementara pendukung utama Israel, Amerika Serikat, telah mengatakan pihaknya tidak mendukung serangan darat di Rafah. AS memperingatkan bahwa jika tidak direncanakan dengan baik, operasi semacam itu berisiko menimbulkan 'bencana'.

Presiden AS Joe Biden mengeluarkan kritik terkuatnya terhadap Israel pada hari Kamis. Biden menggambarkan pembalasan Israel atas serangan Hamas sejak 7 Oktober sebagai tindakan yang 'berlebihan'.

Ketika pasukan Israel terus bergerak ke arah selatan, Rafah telah menjadi pusat populasi besar terakhir di Gaza yang belum dimasuki pasukannya, bahkan ketika wilayah tersebut dibombardir oleh serangan udara hampir setiap hari.

Netanyahu yang berpendapat 'kemenangan' atas Hamas tidak dapat dicapai tanpa membersihkan batalion di Rafah, mengarahkan militernya untuk mempersiapkan operasi tersebut. Rencana Netanyahu tersebut memicu kekhawatiran dari para pemimpin dunia dan kelompok bantuan.

"Orang-orang di Gaza tidak bisa menghilang begitu saja," tulis Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock di platform media sosial X, seraya menambahkan bahwa serangan Israel terhadap Rafah akan menjadi "bencana kemanusiaan yang akan segera terjadi."

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada hari Sabtu memperingatkan "dampak yang sangat serius dari penyerbuan dan penargetan" Rafah. Arab Saudi juga menyerukan pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB.

Sementara Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan dia "sangat prihatin" mengenai kemungkinan serangan tersebut.

"Prioritasnya adalah penghentian segera pertempuran untuk mendapatkan bantuan dan mengeluarkan sandera," tulisnya.

Simak juga 'Usulan Gencatan Senjata Hamas: AS Sambut Baik, Israel Menolak!':

[Gambas:Video 20detik]



(yld/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads