Pasukan Israel Bersiap Masuk ke Rafah, Arab Saudi Ingatkan Ini!

Pasukan Israel Bersiap Masuk ke Rafah, Arab Saudi Ingatkan Ini!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 10 Feb 2024 19:35 WIB
A picture taken from Rafah in the southern Gaza Strip shows smoke rising over buildings in Khan Yunis during Israeli bombardment on February 2, 2024, as fighting continues between Israel and the Palestinian Hamas group. (Photo by Said KHATIB / AFP)
Foto: Ilustrasi -- Asap membubung tinggi usai Israel bombardir wilayah Gaza (AFP/SAID KHATIB)
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi mengingatkan bahwa rencana operasi tentara Israel di kota Rafah, Gaza akan menyebabkan "bencana kemanusiaan". Saudi pun menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk intervensi.

"Kerajaan Arab Saudi memperingatkan dampak yang sangat berbahaya dari penyerbuan dan penyerangan Rafah dan menegaskan penolakan dan kecaman keras atas deportasi paksa mereka," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi yang disiarkan oleh media pemerintah, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (10/2/2024).

"Pelanggaran yang terus berlanjut terhadap hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional ini menegaskan perlunya segera pertemuan Dewan Keamanan untuk mencegah Israel menyebabkan bencana kemanusiaan yang akan segera terjadi," imbuh pernyataan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan tentara untuk bersiap mengevakuasi warga sipil dari Rafah menjelang rencana operasi darat melawan Hamas di kota yang dipenuhi pengungsi Gaza tersebut.

Lebih dari satu juta pengungsi Palestina telah mengungsi ke kota di ujung selatan Gaza tersebut. Mereka banyak yang berlindung di tenda-tenda yang terletak di dekat perbatasan dengan Mesir.

ADVERTISEMENT

Kelompok Hamas telah mengingatkan bahwa mungkin akan ada "puluhan ribu" orang yang tewas dan terluka jika militer Israel menyerang kota Rafah, di ujung selatan Jalur Gaza.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan militer apa pun akan menimbulkan dampak bencana yang "dapat menyebabkan puluhan ribu orang mati syahid dan terluka jika Rafah diserbu".

Kelompok milisi Palestina yang menguasai Jalur Gaza itu, mengatakan mereka akan meminta pertanggungjawaban "pemerintah Amerika Serikat, komunitas internasional dan pendudukan Israel" jika hal itu terjadi.

Rafah, di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, telah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi warga sipil Palestina yang melarikan diri dari rentetan serangan udara Israel yang tiada henti.

PBB mengatakan sekitar setengah dari 2,4 juta penduduk Gaza kini berlindung di kota tersebut.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads