Militer Amerika Serikat (AS) menyerang sejumlah kapal tanpa awak yang dioperasikan oleh kelompok Houthi di wilayah Yaman. Serangan itu dilancarkan beberapa hari setelah Washington, bersama Inggris, menggempur target-target Houthi untuk menghentikan rentetan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Seperti dilansir AFP, Selasa (6/2/2024), Komando Pusat AS atau CENTCOM dalam pernyataannya menyebut serangan terbaru pasukannya itu menargetkan sejumlah kapal permukaan tanpa awak (USV) yang mudah meledak. CENTCOM menyebut kapal-kapal tanpa awak itu dioperasikan oleh Houthi.
"Pasukan AS mengidentifikasi sejumlah USV yang gampang meledak di area-area Yaman yang dikuasai Houthi dan menyimpulkan bahwa kapal tersebut merupakan ancaman nyata terhadap kapal-kapal Angkatan Laut AS dan kapal-kapal dagang di kawasan tersebut," sebut CENTCOM dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan CENTCOM bahwa serangan terhadap dua USV, yang pada dasarnya membawa muatan peledak itu, dilakukan pada Senin (5/2) sore sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Serangan itu menyusul langkah gabungan secara sepihak yang dilakukan AS terhadap Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Pasukan AS, pada Minggu (4/2) waktu setempat, juga melancarkan serangan terhadap lima rudal di wilayah Yaman. Disebutkan bahwa salah satu rudal dirancang untuk serangan darat, sedangkan empat rudal lainnya dirancang untuk menargetkan kapal-kapal.
Sementara pada Sabtu (3/2) lalu, pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan gabungan gelombang ketiga terhadap 36 target Houthi di sebanyak 13 lokasi di wilayah Yaman.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: AS-Inggris Kerahkan Jet Tempur Serang Gudang Bawah Tanah Houthi
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam tanggapannya menegaskan bahwa "serangan-serangan ini tidak akan menghalangi kami dari... pendirian kami dalam mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza".
Houthi mulai menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah pada November tahun lalu, dengan mengatakan bahwa mereka menyerang kapal-kapal terkait Israel untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur militer Tel Aviv.
Selain menyerang target-target Houthi, AS membentuk gugus tugas Angkatan Laut multinasional yang bertujuan melindungi pelayaran di rute transit di Laut Merah, yang mencakup 12 persen perdagangan global.