AS Luncurkan Serangan Udara ke Irak dan Suriah, 40 Orang Tewas

AS Luncurkan Serangan Udara ke Irak dan Suriah, 40 Orang Tewas

Haris Fadhil - detikNews
Minggu, 04 Feb 2024 11:11 WIB
Smoke billows above buildings after an Israeli strike on the outskirts of Damascus, Syria, on November 22, 2023. (AFP)
Ilustrasi kota di Suriah (Foto: dok. AFP)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara ke sejumlah sasaran di Irak dan Suriah. 40 orang dilaporkan tewas akibat serangan yang diklaim AS dilakukan terhadap lebih dari 85 sasaran terkait dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan milisi yang didukungnya.

Dilansir Reuters, Minggu (4/2/2024), serangan AS itu diklaim sebagai pembalasan atas serangan terhadap pasukan AS. Serangan tersebut, termasuk penggunaan pesawat pengebom jarak jauh B-1 yang diterbangkan dari Amerika Serikat, adalah yang pertama sebagai respons terhadap serangan akhir pekan lalu di Yordania yang dilakukan oleh militan yang didukung Iran, dan diperkirakan akan ada lebih banyak operasi militer AS dalam beberapa hari mendatang.

Serangan tersebut meningkatkan konflik yang telah menyebar ke wilayah tersebut sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas setelah serangan mematikan kelompok militan Palestina terhadap Israel pada 7 Oktober. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan serangan tersebut merupakan 'kesalahan besar dan strategis lainnya yang dilakukan Amerika Serikat yang hanya akan mengakibatkan peningkatan ketegangan dan ketidakstabilan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irak juga memanggil kuasa usaha AS di Baghdad untuk menyampaikan protes resmi.

"Irak menegaskan kembali penolakannya bahwa wilayahnya menjadi arena untuk menyelesaikan masalah atau menunjukkan kekuatan antar negara yang bertikai," kata Kementerian Luar Negeri Irak dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

Pasukan Mobilisasi Populer Irak, pasukan keamanan negara termasuk kelompok yang didukung Iran, mengatakan 16 anggotanya tewas termasuk pejuang dan petugas medis. Pemerintah sebelumnya mengatakan warga sipil termasuk di antara 16 orang yang tewas.

Di Suriah, serangan tersebut menewaskan 23 orang yang menjaga lokasi yang menjadi sasaran, kata Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdulrahman.

Direktur Staf Gabungan AS, Letnan Jenderal Douglas Sims, mengatakan serangan tersebut tampaknya berhasil dan memicu ledakan sekunder yang besar ketika bom tersebut mengenai persenjataan militan. Dia mengatakan serangan itu dilakukan karena mengetahui kemungkinan akan ada korban jiwa di antara mereka yang berada di fasilitas tersebut.

Meskipun terjadi serangan, Pentagon mengatakan pihaknya tidak ingin berperang dengan Iran dan tidak yakin Teheran juga menginginkan perang, bahkan ketika tekanan dari Partai Republik terhadap Presiden AS Joe Biden meningkat untuk memberikan serangan secara langsung.

Iran, yang mendukung Hamas, telah berusaha untuk tidak terlibat dalam konflik regional itu sendiri bahkan ketika Iran mendukung kelompok-kelompok yang ikut terlibat dalam konflik tersebut dari Lebanon, Yaman, Irak dan Suriah - yang disebut 'Poros Perlawanan' dan memusuhi Israel serta kepentingan AS.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan setelah serangan tersebut bahwa Biden telah mengarahkan tindakan tambahan terhadap IRGC dan pihak-pihak yang terkait dengannya.

"Ini adalah awal dari tanggapan kami," kata Austin.

"Kami tidak menginginkan konflik di Timur Tengah atau di mana pun, namun presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika," sambungnya.

Sebuah pernyataan pemerintah Irak mengatakan daerah-daerah yang dibom oleh pesawat AS termasuk tempat-tempat di mana pasukan keamanan Irak ditempatkan di dekat lokasi-lokasi sipil. Irak menyebut 23 orang terluka dan 16 orang tewas.

Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat mengaku telah memberi tahu Irak sebelum melakukan serangan. Baghdad kemudian menuduh Amerika Serikat melakukan penipuan, dan mengatakan bahwa klaim AS mengenai koordinasi dengan pihak berwenang Irak 'tidak berdasar'.

Simak Video 'Momen Biden Sambut Kepulangan Jenazah 3 Tentara AS yang Tewas di Yordania':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads