Dilansir kantor berita AFP, Rabu (24/1/2024), sumber keamanan setempat mengatakan bahwa 59 pria dan 58 wanita ditangkap dari dua truk di kota Thanbyuzayat di negara bagian Mon bagian timur pada hari Selasa (23/1) waktu setempat. Sumber keamanan tersebut menolak disebutkan namanya karena dia tidak diizinkan berbicara dengan media.
Menurut sumber keamanan itu, rombongan tersebut hendak menuju Malaysia via Thailand.
Menurut laporan awal, kelompok tersebut pertama-tama melakukan perjalanan dengan perahu dari Sittwe dan Maungdaw di negara bagian Rakhine, dan kemudian dijemput oleh penyelundup di Thanbyuzayat untuk perjalanan selanjutnya ke Thailand sebelum ditinggalkan.
Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran antara junta militer Myanmar dan kelompok etnis bersenjata Tentara Arakan (AA) telah mengguncang sebagian besar negara bagian Rakhine. Pertempuran itu telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
Militer sejak itu menutup jalan raya dan melarang perjalanan air di negara bagian tersebut.
Sebelumnya pada tahun 2017, militer Myanmar melancarkan tindakan keras terhadap warga Rohingya di Rakhine, menyebabkan ratusan ribu warga minoritas yang tertindas tersebut melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.
Setiap tahun, ribuan warga Rohingya melakukan perjalanan laut yang berisiko dari Myanmar dan kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak di Bangladesh untuk mencoba mencapai Malaysia atau Indonesia.
Menurut badan pengungsi PBB pada hari Selasa (23/1), sekitar 569 orang Rohingya dilaporkan tewas atau hilang di laut tahun lalu, jumlah tertinggi sejak 2014.
Simak juga 'Saat Pengungsi Rohingya Tiba di Deli Serdang, Polisi Selidiki Dugaan TPPO':
(ita/ita)