Tiga Universitas Pakistan Ditutup karena Ancaman Keamanan

Tiga Universitas Pakistan Ditutup karena Ancaman Keamanan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 22 Jan 2024 17:26 WIB
National Flag of Pakistan.
Pakistan Flag waving.
Ilustrasi bendera Pakistan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Nomi2626)
Jakarta -

Tiga universitas yang berafiliasi dengan militer Pakistan ditutup karena ancaman keamanan di Islamabad, ibu kota Pakistan pada hari Senin (22/1).

Dilansir kantor berita AFP, Senin (22/1/2024), Pakistan akan mengadakan pemilihan umum dalam dua minggu mendatang di tengah krisis politik, ekonomi dan keamanan yang saling tumpang tindih. Ditambah lagi dengan meningkatnya serangan para militan yang menargetkan polisi dan tentara.

Seorang pejabat polisi Islamabad mengatakan kepada AFP tanpa menyebut namanya, bahwa Universitas Pertahanan Nasional, Universitas Bahria dan Universitas Udara di Islamabad "ditutup karena potensi ancaman".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Universitas-universitas tersebut masing-masing terkait dengan angkatan darat, laut, dan udara Pakistan.

"Karena alasan keamanan... semua fakultas dan staf, kecuali staf keamanan dan staf admin yang diperlukan, akan bekerja dari rumah," demikian bunyi sebuah pesan teks yang dikirim ke para mahasiswa Universitas Bahria dan dilihat oleh AFP.

ADVERTISEMENT

Lihat juga Video 'Iran-Pakistan Saling Serang Pakai Rudal, China Siap Jadi Penengah':

[Gambas:Video 20detik]



Pakistan akan mengadakan pemilihan umum pada tanggal 8 Februari mendatang, dan ribuan pasukan keamanan tambahan akan memenuhi ibu kota negara dan wilayah barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan.

Negara Asia Selatan berpenduduk 240 juta jiwa ini, mengalami peningkatan serangan di sepanjang wilayah perbatasannya sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada tahun 2021. Pemerintah Pakistan secara konsisten menuding Taliban memberikan tempat berlindung yang aman bagi para militan.

Tahun lalu jumlah korban akibat serangan mencapai angka tertinggi dalam enam tahun terakhir, dengan lebih dari 1.500 warga sipil, pasukan keamanan dan militan tewas, menurut Pusat Penelitian dan Studi Keamanan yang berbasis di Islamabad.

Pada tahun 2014, Taliban Pakistan menyerbu sebuah sekolah umum militer di ibu kota provinsi barat laut Peshawar dan menewaskan lebih dari 150 orang, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak, sehingga memicu kampanye militer besar-besaran untuk mengusir militan.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads