Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari bentrokan yang terjadi antara Iran dan Pakistan pekan ini. Biden menyebut bahwa bentrokan kedua negara yang bertetangga itu menunjukkan bahwa Iran tidak terlalu disukai di kawasan tersebut.
Gedung Putih juga menyatakan tidak ingin melihat eskalasi konflik lebih lanjut. Demikian seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (19/1/2024).
Pakistan melancarkan serangan terhadap target-target militan separatis di dalam wilayah Iran pada Kamis (18/1) waktu setempat. Serangan Islamabad itu merupakan balasan atas serangan Teheran terhadap pangkalan kelompok militan di dalam wilayah Pakistan sekitar dua hari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti yang Anda lihat, Iran tidak terlalu disukai di kawasan ini dan apa dampaknya, kami sedang berupaya untuk mencari tahu hal itu sekarang. Saya tidak tahu ke mana arahnya," ucap Biden dalam pernyataannya.
AS sedang terlibat dalam "a test of will" -- semacam adu mental untuk melihat siapa yang lebih kuat tekadnya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu -- dengan Iran terkait dukungan negara Syiah itu terhadap kelompok Houthi yang melancarkan rentetan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa AS memantau dengan cermat bentrokan Iran dan Pakistan.
"Kami tidak ingin melihat eskalasi secara jelas di Asia Selatan dan Asia Tengah. Dam kami melakukan kontak dengan rekan-rekan kami di Pakistan," tutur Kirby saat berbicara dengan wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, ketika Biden terbang ke North Carolina.
Kirby menyebut serangan yang dilancarkan Iran terhadap Pakistan menjadi contoh perilaku Iran yang mengganggu stabilitas di kawasan.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.