Otoritas Rusia menyatakan pada Senin (15/1) bahwa pihaknya telah menjatuhkan hukuman penjara kepada lebih dari 200 tawanan perang Ukraina. Beberapa di antaranya bahkan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Vonis hukuman ini dijatuhkan hampir dua tahun setelah Rusia memulai invasi ke Ukraina.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (15/1/2024), Rusia saat ini menahan sejumlah tentara Ukraina yang ditawan, banyak di antaranya ditangkap selama pengepungan di kota pelabuhan Mariupol pada tahun 2022. Jumlah tentara Ukraina yang ditawan tidak diketahui pasti, namun diyakini mencapai ribuan orang.
Pemerintah Ukraina dan kelompok-kelompok hak asasi internasional mengecam pengadilan yang dilakukan Moskow terhadap para tawanan perang sebagai tindakan ilegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih dari 200 personel militer Ukraina telah dijatuhi hukuman penjara yang lama karena melakukan pembunuhan terhadap warga sipil dan menganiaya tawanan (perang)," ujar Alexander Bastrykin, kepala Komite Investigasi Rusia, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara Rusia, RIA Novosti.
Dia berjanji Moskow akan "melanjutkan" upayanya untuk mengadili para staf militer Ukraina, termasuk "pejabat-pejabat tingkat tinggi".
Banyak tawanan perang Ukraina ditahan Rusia di Ukraina timur yang diduduki Rusia, sementara yang lain dibawa ke Rusia.
Lihat juga Video 'Penampakan Rudal Korut yang Diduga Dipakai Rusia untuk Serang Kharkiv':
Bastrykin tidak merinci apakah tentara tersebut dijatuhi hukuman di Rusia atau di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Namun, media pemerintah RT mengutip sumber Komite Investigasi yang mengatakan 242 tentara dijatuhi hukuman di wilayah pendudukan Ukraina.
Sebelumnya pada tanggal 3 Januari, Rusia dan Ukraina mengatakan mereka telah melakukan pertukaran ratusan tentara yang ditawan. Itu merupakan pertukaran pertama yang diumumkan secara publik dalam beberapa bulan terakhir.