Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi mengusulkan konferensi perdamaian internasional yang berskala lebih besar, lebih berwibawa dan efektif untuk membahas krisis yang menyelimuti Jalur Gaza, yang dilanda perang antara Israel dan Hamas selama lebih dari tiga bulan terakhir.
Wang juga menyerukan adanya kerangka waktu yang konkret untuk menerapkan solusi dua negara bagi konflik antara Palestina dan Israel.
Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Senin (15/1/2024), Wang menyampaikan komentar itu saat berbicara kepada wartawan usai melakukan pembicaraan dengan Menlu Mesir Sameh Shoukry di Kairo dan berbagi pandangannya soal perang Israel-Hamas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Wang itu dirilis oleh Kementerian Luar Negeri China pada Minggu (14/1) malam waktu setempat.
Setelah pembicaraannya dengan Menlu Mesir, menurut Kementerian Luar Negeri China, Wang mengatakan bahwa konflik di Jalur Gaza "memicu banyak korban jiwa di kalangan warga sipil tidak bersalah, menyebabkan bencana kemanusiaan yang serius, dan mempercepat penyebaran dampak negatif".
Wang juga menyebut bahwa infrastruktur Jalur Gaza telah hancur total, dan jutaan orang berjuang untuk bertahan hidup. Dia mengatakan China telah memutuskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat tahap ketiga untuk daerah kantong Palestina tersebut.
Dalam pernyataannya, Wang juga mencetuskan agar komunitas internasional mendengarkan secara hati-hati kekhawatiran yang sah dari negara-negara di kawasan.
"Dan pemerintahan Gaza di masa depan harus menjadi langkah penting menuju solusi dua negara," tegasnya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.