Memanas! Militer AS-Inggris Bombardir Houthi di Yaman

Memanas! Militer AS-Inggris Bombardir Houthi di Yaman

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 12 Jan 2024 10:41 WIB
Newly recruited fighters who joined a Houthi military force intended to be sent to fight in support of the Palestinians in the Gaza Strip, march during a parade in Sanaa, Yemen December 2, 2023. REUTERS/Khaled Abdullah TPX IMAGES OF THE DAY
Ilustrasi -- Pasukan kelompok pemberontak Houthi di Yaman (dok. REUTERS/Khaled Abdullah)
Washington DC -

Militer Amerika Serikat (AS) bersama sekutunya, Inggris, melancarkan serangan terhadap lebih dari selusin target Houthi di dalam wilayah Yaman pada Kamis (11/1) malam waktu setempat. Ini menjadi respons pertama AS atas rentetan serangan yang didalangi Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (12/1/2024), seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya. mengungkapkan bahwa jet-jet tempur, sejumlah kapal perang, dan satu kapal selam melancarkan serangan balasan terhadap lebih dari selusin target Houthi di wilayah Yaman. Tidak ada serangan drone yang dilancarkan.

Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin, yang masih dirawat di rumah sakit usai didiagnosis kanker prostat, mengatakan bahwa serangan itu menargetkan lokasi-lokasi terkait kemampuan serangan drone, rudal balistik dan rudal jelajah Houthi, juga terkait kemampuan radar pesisir dan pengawasan udara kelompok yang didukung oleh Iran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika Serikat mempertahankan haknya untuk membela diri dan, jika perlu, kami akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk melindungi pasukan AS," tegas Austin dalam pernyataannya.

Seorang pejabat kedua AS, yang enggan disebut namanya namun mengetahui operasi serangan itu, menyebut bahwa fasilitas logistik dan sistem radar Houthi menjadi sasaran serangan. Menurut penilaian awal, sebut pejabat AS itu, fasilitas yang digunakan dalam serangan-serangan Houthi tidak ditinggali warga sipil.

ADVERTISEMENT

Penegasan diberikan oleh seorang pejabat senior militer AS, yang juga tidak disebut namanya, bahwa target-target dipilih secara khusus untuk meminimalkan risiko adanya collateral damage.

"Kami mengincar kemampuan yang sangat spesifik di lokasi yang sangat spesifik dengan amunisi yang presisi," jelas pejabat senior militer AS itu.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Saat Warga Yaman Tur Pakai Kapal Israel Hasil Bajakan Houthi':

[Gambas:Video 20detik]



Saat ditanya lebih lanjut soal apakah serangan itu akan melemahkan atau menangkal kemampuan Houthi, pejabat senior AS itu menyatakan bahwa Washington tidak akan ragu untuk mengerahkan respons lebih lanjut jika diperlukan.

"Jadi ini mungkin bukan keputusan terakhir soal topik ini," sebutnya.

Rentetan serangan AS itu dilancarkan bersama dengan militer Inggris dan dengan bantuan beberapa negara lainnya. Presiden Joe Biden, dalam sebuah pernyataan, mengatakan AS dan Inggris, dengan didukung oleh Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda, telah melancarkan serangan-serangan yang "berhasil".

"Saya tidak akan ragu untuk mengarahkan langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi rakyat kami dan arus bebas perdagangan internasional jika diperlukan," tegasnya.

Belum ada respons dari Houthi terkait rentetan serangan militer AS dan Inggris tersebut.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads