Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, memperingatkan bahwa negaranya akan melancarkan serangan militer segera untuk merespons setiap provokasi yang muncul.
Peringatan itu disampaikan saat Pyongyang kembali menembakkan puluhan peluru artileri ke dekat perbatasan maritim dengan Korea Selatan (Korsel) pada Minggu (7/1) waktu setempat -- tembakan ketiga dalam tiga hari berturut-turut.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Senin (8/1/2024), Kepala Staf Gabungan Militer Korsel melaporkan bahwa Korut menembakkan lebih dari 90 peluru artileri ke dekat perbatasan laut sebelah barat, yang menjadi sengketa kedua negara, pada Minggu (7/1) sore waktu setempat.
Seoul menegaskan agar Pyongyang segera menghentikan aksi provokatif semacam itu.
Militer Korut dalam pernyataannya kemudian mengonfirmasi bahwa pihaknya menggunakan sistem artileri pesisir untuk melakukan latihan tembak secara langsung. Disebutkan juga bahwa latihan itu sudah menjadi bagian dari jadwal latihan militer dan arah tembakannya tidak memicu ancaman apa pun bagi Korsel.
"Saya telah memperjelas sekali lagi bahwa alasan keamanan untuk memancing Tentara Rakyat Korea (KPA -- nama resmi militer Korut) telah meleset," ucap Kim Yo Jong, yang juga salah satu anggota paling berkuasa dalam rezim Kim Jong Un, dalam pernyataan yang dirilis kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).
"Seperti yang sudah dideklarasikan, KPA akan melancarkan serangan militer jika musuh melakukan provokasi sekecil apa pun," tegasnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)