Jumlah Orang yang Hilang Usai Gempa Jepang Melonjak Jadi 323

Jumlah Orang yang Hilang Usai Gempa Jepang Melonjak Jadi 323

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 08 Jan 2024 15:22 WIB
Policemen work in Asaichi-dori street, which burned down due to a fire following an earthquake in Wajima, Ishikawa Prefecture, Japan, January 7, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
kerusakan akibat gempa di Jepang (Foto: REUTERS/KIM KYUNG-HOON)
Jakarta -

Jumlah orang yang hilang setelah gempa bumi dahsyat di Jepang telah meningkat lebih dari tiga kali lipat pada hari Senin (8/1) menjadi 323 orang. Sementara jumlah korban tewas saat ini tercatat sebanyak 168 orang, menurut otoritas setempat.

Sementara itu, tumpukan salju tebal telah mempersulit upaya penyelamatan, seminggu setelah gempa dengan Magnitudo (M) 7,5 mengguncang Jepang pada 1 Januari lalu.

Sebuah daftar baru yang diterbitkan oleh prefektur Ishikawa di Jepang tengah pada hari Senin, menunjukkan jumlah orang hilang melonjak dari 31 orang menjadi 281 orang di Wajima, salah satu tempat yang paling parah terkena dampak gempa, di mana puluhan rumah rata dengan tanah dan kebakaran besar menghancurkan wilayah yang luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kota Suzu di prefektur Ishikawa, seorang wanita berusia 90-an tahun berhasil bertahan hidup selama lima hari di bawah reruntuhan rumah yang runtuh, sebelum diselamatkan pada hari Sabtu lalu.

"Tetap bertahan!" terdengar suara tim penyelamat memanggil wanita tersebut, dalam rekaman polisi dari lokasi kejadian yang dipublikasikan oleh media lokal, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (8/1/2024).

ADVERTISEMENT

"Anda akan baik-baik saja!" kata mereka berteriak. "Tetap positif!"

Hujan yang turun selama berhari-hari meningkatkan risiko tanah longsor lebih lanjut. Sementara salju tebal baru -- yang tingginya lebih dari 10 sentimeter -- dapat menyebabkan lebih banyak bangunan runtuh karena beratnya salju, demikian pemerintah daerah memperingatkan.

Sekitar 18.000 rumah tangga di wilayah Ishikawa masih tanpa listrik pada hari Senin, sementara lebih dari 66.100 rumah tangga tanpa air pada hari Minggu.

Menurut laporan media, dari 28.800 orang yang mengungsi di tempat-tempat penampungan pemerintah, banyak juga yang tidak memiliki air, listrik, dan pemanas yang memadai.

"Kematian akibat bencana harus dicegah dengan cara apa pun. Saya ingin memperbaiki lingkungan yang buruk di tempat penampungan," kata Gubernur Ishikawa Hiroshi Hase kepada lembaga penyiaran publik Jepang, NHK.

"Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan, dan menjangkau masyarakat terpencil," ujar Perdana Menteri Fumio Kishida kepada NHK pada hari Minggu.

Kishida mengatakan bahwa pemerintah telah "menerjunkan berbagai helikopter polisi dan pemadam kebakaran" serta kelompok kecil pasukan yang berjalan kaki untuk menjangkau komunitas terpencil.

Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya, namun sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan karena peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade.

Namun banyak bangunan yang berusia lebih tua, terutama di komunitas yang menua dengan cepat di daerah pedesaan seperti Noto.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads