Kantor kejaksaan wilayah Kharkiv di Ukraina memberikan bukti lebih lanjut soal Rusia menyerang Ukraina dengan rudal yang dipasok oleh Korea Utara. Jaksa menunjukkan pecahan rudal itu.
Dilansir Reuters, Minggu (7/1/2024), seorang penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Rusia menyerang Ukraina minggu ini dengan rudal yang dipasok oleh Korea Utara untuk pertama kalinya selama invasi mereka.
Juru bicara Kantor Kejaksaan, Dmytro Chubenko, mengatakan rudal tersebut, salah satu dari beberapa rudal yang menghantam kota Kharkiv pada 2 Januari, secara visual dan teknis berbeda dari model Rusia.
"Metode produksinya tidak terlalu modern. Ada penyimpangan dari standar rudal Iskander, yang sebelumnya kita lihat saat menyerang Kharkiv. Rudal ini mirip dengan salah satu rudal Korea Utara," kata Chubenko kepada media sambil memperlihatkan sisa-sisanya.
Dia mengatakan diameter rudal tersebut sedikit lebih besar dibandingkan rudal Iskander Rusia. Dia mengatakan nosel, gulungan listrik internal, dan bagian belakangnya juga berbeda.
"Itulah mengapa kami condong pada versi bahwa ini mungkin merupakan rudal yang dipasok oleh Korea Utara," ucapnya.
Chubenko tak memberikan nama model pasti rudal tersebut. Rusia menyerang Kharkiv dengan beberapa rudal minggu ini dan menewaskan dua orang dan melukai lebih dari 60 orang.
Ini merupakan salah satu serangan rudal dan drone terbesarnya sejak perang skala besar pada Februari 2022. Korea Utara telah berada di bawah embargo senjata PBB sejak pertama kali melakukan uji coba bom nuklir pada tahun 2006.
Resolusi Dewan Keamanan PBB - yang disetujui dengan dukungan Rusia - melarang negara-negara memperdagangkan senjata atau peralatan militer lainnya dengan Korea Utara.
Simak juga Video: Rudal Rusia Hantam Mal dan RS Bersalin di Dnipro, 6 Orang Tewas
(haf/imk)