Pengadilan Turki memerintahkan penahanan 15 orang yang diduga terkait badan intelijen Israel, Mossad. Belasan orang yang diperintahkan untuk ditahan itu juga dicurigai hendak menargetkan warga Palestina yang tinggal di Turki.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (6/1/2024), perintah yang dijatuhkan pengadilan Turki pada Jumat (5/1) waktu setempat itu berkaitan dengan penangkapan 34 orang oleh otoritas berwenang setempat pada awal pekan ini.
Laporan televisi terkemuka Turki, TRT Haber, menyebut 15 orang di antaranya telah diperintahkan untuk ditahan secara resmi. Identitas mereka yang diperintahkan untuk ditahan itu tidak diungkap ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan delapan orang lainnya diperintahkan untuk dideportasi ke negara asalnya. Tidak disebutkan lebih lanjut oleh TRT Haber soal putusan pengadilan terhadap 11 orang lainnya yang ditangkap sejak awal pekan ini.
Penangkapan puluhan orang itu dilakukan setelah Ankara memperingatkan Israel soal "konsekuensi serius" jika negara Yahudi itu berusaha memburu anggota Hamas yang tinggal di luar wilayah Palestina, termasuk di Turki.
Turki, berbeda dengan kebanyakan sekutu-sekutu Barat dan beberapa negara Arab, tidak mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris.
Kepolisian Turki melakukan operasi serentak di delapan provinsi pada awal pekan ini untuk menangkap para tersangka dalam penyelidikan yang dilakukan oleh badan intelijen MIT dan biro kontra-terorisme pada kantor kejaksaan Istanbul.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Kala Dokumen Rahasia AS Bocor, Berisi Informasi Perang Ukraina-Mossad':
Otoritas Turki mengkritik keras Israel karena membombardir Jalur Gaza dalam perang melawan Hamas sejak awal Oktober tahun lalu.
Presiden Recep Tayyip Erdogan bahkan terlibat cekcok dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu beberapa waktu lalu. Erdogan menyebut Netanyahu tidak berbeda dengan Adolf Hitler dan menyamakan serangan tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza dengan perlakuan keji Nazi terhadap orang-orang Yahudi.
Netanyahu langsung menanggapinya dengan balik menuduh Erdogan telah melakukan genosida terhadap warga Kurdi.