Otoritas Jepang kembali melaporkan bertambahnya jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,5 yang mengguncang area Ishikawa pada awal tahun ini. Sedikitnya 100 orang dikonfirmasi tewas, dengan lebih dari 200 orang lainnya masih hilang atau tidak diketahui keberadaannya.
Seperti dilansir NHK dan Nikkei Asia, Sabtu (6/1/2024), otoritas Jepang melaporkan sedikitnya 100 orang tewas di area Prefektur Ishikawa akibat gempa yang mengguncang pada Senin (1/1) lalu. Gempa itu memicu kerusakan parah dan sempat memicu kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah di area tersebut.
Lebih dari 450 orang lainnya, menurut laporan AFP, mengalami luka-luka akibat gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Sabtu (6/1) pagi, sekitar 211 orang masih dinyatakan hilang di area tersebut. Angka ini berkurang dibandingkan 222 korban hilang yang dilaporkan sebelumnya.
Ribuan petugas penyelamat terus berjuang untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa. Namun selang lima hari berlalu usai gempa, kini fokusnya lebih pada pencarian jenazah dibandingkan menemukan korban selamat.
Upaya pencarian korban itu dihambat oleh cuaca buruk, dengan hujan yang diikuti salju diperkirakan akan turun pada Minggu (7/1) besok. Ruas jalanan yang retak dan rusak akibat guncangan kuat gempa, serta pepohonan yang tumbang dan timbunan longsor semakin mempersulit akses ke area-area terdampak.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara itu, sekitar 23.800 rumah di Ishikawa masih juga belum mendapatkan aliran listrik dan lebih dari 66.400 rumah tidak memiliki pasokan air bersih. Pemadaman listrik dan terputusnya pasokan air juga berdampak pada rumah sakit dan fasilitas perawatan lansia dan penyandang disabilitas.
Laporan otoritas setempat menyebut lebih dari 31.400 orang kini ditampung di sebanyak 357 pusat penampungan pemerintah. Banyak area di Ishikawa yang masih terisolasi.
"Kami melakukan yang terbaik untuk melakukan operasi penyelamatan di desa-desa terpencil... Namun kenyataannya, isolasi itu belum teratasi sesuai keinginan kami," ucap gubernur setempat, Hiroshi Hase.