Pengumuman Mengejutkan Ratu Denmark Turun Takhta di Awal 2024

Pengumuman Mengejutkan Ratu Denmark Turun Takhta di Awal 2024

Haris Fadhil - detikNews
Selasa, 02 Jan 2024 06:04 WIB
Kopenhagen -

Ratu Denmark Margrethe II membuat pengumuman mengejutkan bagi warganya di awal tahun 2024. Dia mengumumkan pengunduran dirinya setelah 52 tahun berkuasa.

Dilansir BBC, Senin (1/1/2024), Margrethe II akan menyerahkan takhta Kerajaan Denmark ke Putra Mahkota Frederik. Margrethe II akan resmi turun takhta pada 14 Januari 2024.

"Saya akan menyerahkan takhta kepada putra saya, Putra Mahkota Frederik," ujar Ratu Margrethe II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratu berusia 83 tahun itu adalah satu-satunya ratu yang masih berkuasa di dunia sekaligus pemimpin terlama di Eropa yang masih hidup. Margrethe naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja Frederik IX, pada tahun 1972.

Dia menyampaikan keputusan turun takhta diambil setelah masa refleksi pasca operasi punggungnya pada awal tahun 2023. Dia merasa momen pergantian tahun baru 2024 merupakan saat yang tepat mengumumkan pengunduran diri.

ADVERTISEMENT

"Operasi ini secara alami memunculkan pemikiran tentang masa depan - apakah sudah tiba waktunya untuk menyerahkan tanggung jawab kepada generasi berikutnya," katanya.

"Saya telah memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat," tambahnya.

Margrethe juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Denmark atas dukungan mereka selama bertahun-tahun. Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, berterima kasih kepada ratu atas jasanya.

"Atas nama seluruh penduduk, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia Ratu atas dedikasi seumur hidup dan upaya tak kenal lelahnya untuk Kerajaan," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Meskipun tugas dan jabatan telah diwariskan selama lebih dari 1.000 tahun, namun masih sulit untuk memahami bahwa kini telah tiba saatnya pergantian takhta," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Dia mengatakan banyak dari warga Denmark saat ini hampir tak mengenal penguasa lain. Dia mengatakan Ratu Margrethe II adalah lambang Denmark selama bertahun-tahun.

"Banyak dari kita yang belum pernah mengenal penguasa lain. Ratu Margrethe adalah lambang Denmark dan selama bertahun-tahun telah mencurahkan kata-kata dan perasaannya ke dalam diri kita sebagai bangsa dan negara," ucapnya.

Ratu Margrethe II adalah tokoh populer di Denmark. Banyak warga di Denmark yang mengharapkan Margrethe tetap bertakhta sampai akhir hidupnya.

Margrethe juga pernah bercerita dirinya tidak diharapkan menjadi Ratu ketika dilahirkan. Namun ketika dia berusia 13 tahun, Undang-Undang Denmark diubah untuk mengizinkan perempuan naik takhta.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sosok Putra Mahkota Denmark

Dilansir BBC, Putra Mahkota Denmark, Frederik, sempat dikenal sebagai pangeran pesta pada awal tahun 1990-an. Namun, citra Frederik berubah setelah dirinya lulus dari Universitas Aarhus pada tahun 1995 dengan gelar master dalam ilmu politik.

Dia adalah bangsawan Denmark pertama yang menyelesaikan pendidikan universitas. Selama masa studinya, dia menghabiskan waktu di Harvard di Amerika Serikat dan mendaftar dengan nama samaran Frederik Henriksen.

Dia pernah bertugas di angkatan laut Denmark. Semasa bertugas, Frederik dijuluki 'Pingo', yang menurut Mail diperoleh setelah pakaian selamnya terisi air selama kursus scuba diving sehingga dia harus berjalan seperti penguin.

Pria berusia 55 tahun itu juga dikenal sebagai pemberani dengan ikut dalam ekspedisi ski selama 4 bulan melintasi Greenland pada tahun 2000. Dia sempat dirawat di rumah sakit karena kecelakaan kereta luncur.

"Saya tidak ingin mengurung diri di dalam benteng. Saya ingin menjadi diri saya sendiri, seorang manusia," ujar Frederik yang bersikeras bahwa dia akan tetap berpegang pada hal itu bahkan setelah naik takhta.

Frederik, seperti Raja Charles III dari Inggris, dikenal karena kecintaannya terhadap lingkungan. Dia bersumpah 'memandu kapal' Denmark ke masa depan.

Istrinya, Putri Mary, dibesarkan di pulau Tasmania, Australia, dan bekerja sebagai pengacara ketika pasangan tersebut bertemu pada tahun 2000 di sebuah bar di Sydney selama Olimpiade. Mary pernah mengatakan dia tidak tahu bahwa pria yang ditemuinya saat itu adalah pangeran Denmark.

"Setengah jam kemudian seseorang mendatangi saya dan berkata, 'Apakah Anda tahu siapa orang-orang ini?'" ucapnya.

Mereka dianggap sebagian warga Denmark mewakili nilai-nilai modern dan telah berusaha mendidik keempat anak mereka - seorang perempuan, laki-laki dan saudara kembar - dengan pendidikan senormal mungkin. Keduanya mengirim anak-anak mereka ke sekolah negeri.

Berbeda dengan tradisi kerajaan Inggris, tidak akan ada upacara penobatan resmi Putra Mahkota Frederik saat naik takhta sebagai Raja Denmark. Penobatannya hanya akan diumumkan dari Kastil Amalienborg di Kopenhagen pada hari itu.

Dia akan menjadi Raja Denmark dan kepala negara di negara tersebut - yang merupakan monarki konstitusional - serta di Greenland dan Kepulauan Faroe.

Halaman 2 dari 2
(haf/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads