Jalur Gaza, Palestina, masih di bawah serangan Israel. Korban tewas belum berhenti berjatuhan dan jutaan orang mengungsi. Bersolidaritas atas kondisi Gaza, perayaan Tahun Baru 2024 baru di kota-kota terkemuka berpenduduk muslim bakal bersahaja.
Dilansir BBC, Rabu (27/12) kemarin, Kementerian Gaza yang dikontrol Hamas mengatakan pada hari Senin (25/12) bawa sekitar 20.674 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel. Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Kota terpadat ketiga di wilayah Uni Emirat Arab setelah Dubai dan Abu Dhani, yakni Sharjah, memilih untuk melarang penduduknya merayakan Tahun Baru 2023 karena ingin bersolidaritas terhadap nasib warga Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (28/12/2023), larangan itu diumumkan oleh Kepolisian Sharjah dalam pernyataannya pada Rabu (27/12) waktu setempat.
Kepolisian Sharjah mengimbau semua warga dapat taat. Bila ada pelanggaran, kepolisian akan menerapkan langkah-langkah hukum teradap pelanggar.
"Kepolisian Sharjah mengimbau semua orang, baik institusi maupun individu, untuk bekerja sama dan mematuhi, menekankan bahwa mereka akan mengambil semua tindakan hukum terhadap mereka yang melanggar instruksi," tegas Kepolisian Sharjah dalam pernyataannya.
![]() |
"Dan menegaskan kembali bahwa solidaritas kemanusiaan adalah budaya dan ideologi yang mendarah daging yang dipatuhi oleh Emirat Sharjah," imbuh pernyataan tersebut.
Selanjuntya, Tahun Baru 2024 di Pakistan nanti: