Bertikai di Bumi, Rusia-AS Sepakat Lanjutkan Misi Bersama di Luar Angkasa

Bertikai di Bumi, Rusia-AS Sepakat Lanjutkan Misi Bersama di Luar Angkasa

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 28 Des 2023 17:12 WIB
In this image from video provided by NASA, the International Space Station is seen as astronauts in the SpaceX Dragon capsule undock on Monday, Nov. 8, 2021, (NASA via AP)
Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam foto NASA (dok. NASA via AP)
Moskow -

Badan antariksa Rusia, Roscosmos, dan badan antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, menyepakati untuk terus bekerja sama mengirimkan kosmonaut dan astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setidaknya hingga tahun 2025 mendatang.

Kesepakatan tersebut dicapai saat kedua negara bersitegang terkait invasi Moskow ke Ukraina. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (28/12/2023).

Kesepakatan untuk melanjutkan kerja sama antara Moskow dan Washington itu diumumkan oleh korporasi Roscosmos, badan antariksa Rusia, dalam pernyataan terbaru yang dirilis pada Kamis (28/12) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sektor luar angkasa menjadi bidang kerja sama langka yang tersisa antara Rusia dan AS sejak Moskow mengerahkan pasukannya untuk menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu. Invasi militer itu membuat Rusia dan AS terlibat sejumlah perselisihan yang semakin memperburuk hubungan kedua negara.

Salah satu bentuk kerja sama sektor luar angkasa yang masih dilakukan kedua negara adalah penerbangan silang atau cross-flight yang melibatkan pengiriman awak dari berbagai negara dalam satu pesawat luar angkasa ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengorbit Bumi.

ADVERTISEMENT

"Kesepakatan telah dicapai untuk melanjutkan cross-flight hingga tahun 2025," sebut Roscosmos dalam pernyataannya.

Keputusan itu, menurut Roscosmos, diambil "untuk mempertahankan keandalan ISS secara keseluruhan".

Disebutkan juga bahwa kesepakatan itu bertujuan "menjamin kehadiran setidaknya satu perwakilan Roscosmos di segmen Rusia dan kehadiran setidaknya satu perwakilan NASA di segmen Amerika".

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Stasiun Luar Angkasa Internasional diluncurkan tahun 1998 silam saat terjadi peningkatan kerja sama antara Rusia dan AS setelah "persaingan luar angkasa" pada era Perang Dingin.

Mitra-mitra dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional -- AS, Rusia, Eropa, Kanada dan Jepang -- untuk saat ini hanya berkomitmen dalam mengoperasikan laboratorium yang mengorbit hingga tahun 2024, meskipun para pejabat AS mengatakan keinginan mereka untuk melanjutkannya hingga tahun 2030.

Sementara pada April lalu, Rusia mengatakan bahwa mereka berencana menggunakan Stasiun Luar Angkasa Internasional hingga tahun 2028. Pernyataan itu bertolak belakang dengan pengumuman sebelumnya soal rencana menghentikan laboratorium di dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional setelah tahun 2024.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads