Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan sedikitnya 241 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat serangan militer Israel. Perang terus berlanjut di wilayah Palestina tersebut.
Dilansir BBC, Rabu (27/12/2023), Kementerian Kesehatan Gaza juga mengatakan 382 orang juga terluka dalam 24 jam yang sama. Presiden Palestina Mahmoud Abbas pun menyebut perang tersebut sebagai 'kejahatan berat' terhadap rakyatnya.
Abbas menggambarkan perang di Jalur Gaza 'lebih dari bencana' dan 'lebih dari perang pemusnahan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutnya sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah rakyat Palestina. Berbicara di Ramallah kepada saluran TV Mesir dalam wawancara pertamanya sejak perang dimulai, Abbas mengatakan wilayah tersebut menjadi tidak dapat dikenali lagi dan memperingatkan bahwa Tepi Barat yang diduduki dapat meledak kapan saja.
Pemimpin Palestina itu menuduh Washington memperpanjang perang dengan memveto rancangan resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata.
Sementara, Panglima militer Israel Herzi Halevi mengatakan konflik dengan Hamas akan berlanjut selama 'berbulan-bulan lagi'. Israel mengatakan pihaknya menyerang lebih dari 100 lokasi pada hari Selasa (26/12) di tengah laporan akan adanya operasi darat di Gaza tengah. Ledakan keras pun terdengar dari Jalur Gaza yang melintasi perbatasan dengan Israel pada Rabu dini hari.
Di Tepi Barat yang diduduki Israel, sumber-sumber medis Palestina mengatakan enam warga Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem.
Letjen Halevi, kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan dalam konferensi pers bahwa perang akan 'berlanjut selama beberapa bulan lagi' untuk memastikan bahwa 'prestasi Israel dipertahankan untuk waktu yang lama'.
"Tidak ada jalan pintas dalam memberantas organisasi teroris secara menyeluruh kecuali bersikap keras kepala dan bertekad dalam memeranginya," katanya.
"Tidak ada solusi ajaib," sambung Halevi.
Setidaknya 20.915 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel. Sebagian korban tewas ialah anak-anak dan perempuan.
Perang dimulai pada 7 Oktober setelah Hamas melakukan serangan terhadap komunitas di Israel. Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas. Sekitar 240 orang dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera, di mana sebagian sudah dibebaskan.