Jalur Gaza masih menanti gencatan senjata. Serangan Israel masih menjadi ancaman. Turki menyerukan Amerika Serikat bertindak menarik dukungan terhadap negara Zionis sekutunya itu.
Seruan Turki disampaikan Preiden Recep Tayyip Erdogan kepada Presiden Joe Biden. AS perlu bertindak karena AS punya 'tanggung jawab sejarah' atas konflik berdarah di Timur Tengah itu.
Israel berdalih, serangan terhadap Jalur Gaza adalah pembalasan atas serangan Hamas yang Israel sebut telah menewaskan 1.200 orang warganya. Kini setelah Israel menyerang, otoritas Gaza (Hamas) menyebut sudah 18.787 orang tewas di kawasan Palestina yang berbatasan dengan Laut Tengah (Mediterania) itu.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (15/12/2023), seruan dan peringatan itu disampaikan Erdogan kepada Biden saat keduanya bercakap via telepon pada Kamis (14/12) waktu setempat. Percakapan telepon itu menjadi yang pertama dilakukan kedua kepala negara sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu.
"Presiden Erdogan menyatakan bahwa intensifikasi dan perpanjangan serangan Israel dapat menimbulkan konsekuensi negatif regional dan global," demikian seperti disampaikan kantor kepresidenan Turki dalam pernyataan yang dirilis setelah percakapan telepon itu dilakukan.
"Penarikan dukungan tanpa syarat Amerika Serikat kepada Israel bisa menjamin gencatan senjata yang cepat," cetus Erdogan dalam pernyataannya.
Dalam percakapan telepon itu, Erdogan menyerukan kepada Biden untuk memastikan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
"Amerika Serikat memiliki tanggung jawab historis untuk memastikan gencatan senjata permanen di wilayah tersebut sesegera mungkin," tegas Erdogan kepada Biden dalam percakapan telepon itu.
Sementara Gedung Putih dalam pernyataannya menyebut bahwa: "Biden menegaskan kembali dukungannya terhadap hak Israel untuk membela diri. "Biden menegaskan kembali dukungannya terhadap hak Israel untuk membela diri."
"Para pemimpin juga membahas upaya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan melindungi warga sipil, serta cakrawala politik bagi rakyat Palestina," sebut Gedung Putih dalam pernyataannya.
Selanjutnya, Biden sempat mewanti-wanti Israel:
(dnu/dnu)