Australia, Kanada dan Selandia Baru merilis pernyataan bersama yang isinya menyatakan dukungan terhadap upaya internasional untuk gencatan senjata yang berkelanjutan di Jalur Gaza. Ketiga negara itu mengingatkan Israel bahwa menghancurkan Hamas tidak seharusnya memicu penderitaan bagi seluruh warga Palestina.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (13/12/2023), pernyataan bersama itu dirilis oleh Perdana Menteri (PM) ketiga negara tersebut pada Selasa (12/12) waktu setempat.
"Kami khawatir dengan semakin berkurangnya ruang aman bagi warga sipil di Gaza. Dampak dari mengalahkan Hamas tidak berupa penderitaan terus-menerus bagi seluruh warga sipil Palestina," tegas ketiga negara itu dalam pernyataan bersama mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga dalam pernyataan tersebut bahwa gencatan senjata tidak bisa dilakukan secara sepihak dan Hamas harus membebaskan semua sandera, serta berhenti menjadikan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia.
Australia, Kanada dan Selandia Baru juga memberikan suara dukungan terhadap resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Jalur Gaza.
Ketiga negara itu tergabung dalam 153 negara yang mendukung resolusi yang isinya menyatakan kekhawatiran atas "situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Jalur Gaza" dan "menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera" di Jalur Gaza.
Resolusi itu juga menyerukan perlindungan warga sipil, akses kemanusiaan dan pembebasan semua sandera "segera dan tanpa syarat".
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Lawan Sikap AS, Ini 153 Negara yang Desak Gencatan Senjata di Gaza':
Sebanyak 10 negara lainnya, termasuk Amerika Serikat dan Israel, menolak resolusi tersebut. Sementara 23 negara lainnya -- termasuk Jerman, Belanda dan Inggris -- memilih abstain.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden memperingatkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bahwa Israel mulai kehilangan dukungan dunia atas perangnya melawan Hamas, karena pengeboman 'tanpa pandang bulu' terhadap Jalur Gaza.
Biden menyerukan Netanyahu untuk mengubah pendiriannya soal solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.