Sejumlah tentara Israel mengalami luka-luka akibat serangan drone yang dilancarkan Hizbullah dari markasnya di wilayah Lebanon. Kelompok Hizbullah mengklaim serangan itu menargetkan 'markas komando' militer Israel.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (11/12/2023), serangan drone pada Minggu (10/12) waktu setempat itu merupakan yang terbaru dari serangan lintas perbatasan yang marak di perbatasan Israel-Lebanon beberapa waktu terakhir, sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada awal Oktober lalu.
Maraknya serangan lintas perbatasan antara militer Israel dan kelompok Lebanon itu semakin meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel mengatakan dua tentaranya mengalami luka-luka dan beberapa tentara lainnya mengalami luka ringan ketika sistem pertahanan udara menembak jatuh sepasang "target udara mencurigakan yang menyeberang dari Lebanon", tepatnya di wilayah Galilea Barat.
"Dua tentara IDF (Angkatan Bersenjata Israel-red) mengalami luka sedang, dan sejumlah tentara lainnya mengalami luka ringan akibat serpihan (drone) dan menghirup asap," sebut militer Israel dalam pernyataannya, sembari menambahkan bahwa tentara-tentara yang luka-luka telah dibawa ke rumah sakit.
Tidak diketahui secara jelas dari pernyataan militer Israel tersebut, apakah tentara-tentara itu mengalami luka-luka akibat terkena puing-puing drone atau terkena serangan drone yang berhasil menghantam posisi mereka.
Hizbullah, yang merupakan sekutu Hamas, menyatakan kelompoknya menggunakan 'drone-drone tempur' untuk menargetkan 'markas komando' militer Israel. Diklaim oleh Hizbullah bahwa serangannya pada pagi hari itu memicu korban jiwa.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Menlu Yordania Tuding Israel Tengah Berupaya Mengosongkan Gaza':
Dalam pernyataan terpisah, Hizbullah juga mengklaim kelompoknya telah menargetkan Jal al-Allam, sebuah pos militer Israel yang terletak di seberang perbatasan dari kota Naqura di Lebanon.
Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, yang enggan disebut namanya, sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa kelompok tersebut menganggap posisi Jal al-Allam sebagai target utama karena kehadiran peralatan pengawasan Israel.
Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa gempuran dan serangan Israel terjadi di berbagai titik di wilayah perbatasan pada Minggu (10/12) waktu setempat.
Militer Israel mengklaim jet-jet tempurnya telah melancarkan "serangkaian serangan ekstensif terhadap target-target teror Hizbullah di wilayah Lebanon".
Sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, menurut penghitungan AFP, lebih dari 120 orang tewas di sisi perbatasan Lebanon. Sebagian besar yang tewas adalah petempur Hizbullan, namun terdapat juga lebih dari selusin warga sipil yang tewas akibat serangan lintas perbatasan tersebut.
Israel melaporkan enam tentaranya dan empat warga sipil tewas di area perbatasan. Sementara militer Lebanon mengumumkan kematian pertama seorang tentaranya akibat serangan lintas perbatasan pada Selasa (5/12) waktu setempat.