Penembakan di sekolah relatif jarang terjadi di Rusia, yang memiliki undang-undang senjata yang ketat. Namun, aksi penembakan menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir.
Komite Investigasi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dalam aksi penembakan pada Kamis (7/12) tersebut, pelaku yang berumur 14 tahun membawa sebuah senjata api ke sekolahnya dan langsung menembaki teman-teman sekelasnya. "Akibatnya, dua orang tewas - salah satunya adalah penembak - dan lima lainnya terluka," kata komite seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (7/12/2023).
Pihak berwenang tidak menyebutkan nama pelaku penembakan, namun mengatakan korbannya adalah seorang perempuan teman sekelasnya di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di pinggiran kota Bryansk.
"Motif di balik kejahatan tersebut dan semua latar belakangnya sedang diselidiki," kata Komite Investigasi yang bertugas menyelidiki kejahatan-kejahatan besar.
Lima orang yang terluka telah dibawa ke fasilitas medis, katanya.
Penembakan itu terjadi di Gimnasium Nomor Lima di luar pusat kota Bryansk, sebuah kota dekat Ukraina yang sesekali menjadi sasaran serangan artileri dan serangan drone.
Sebelumnya, di kota Izhevsk, Rusia barat, pada September tahun lalu, seorang pria bersenjata membunuh 18 orang di sebuah sekolah.
Pada tahun 2021, seorang penembak berusia 19 tahun menewaskan sembilan orang di sebuah sekolah di Kazan, di Tatarstan. Pada tahun yang sama, seorang remaja membunuh enam orang di sebuah universitas di kota Perm, Ural.
Simak juga Video 'Remaja Diduga Bunuh Diri Loncat dari Jembatan di Gianyar Bali':
(ita/ita)