Militer Israel mengatakan bahwa pasukannya di Gaza kini beroperasi "di jantung Khan Younis" untuk pertama kalinya.
Disebutkan bahwa pasukan Israel "tiba di pusat Khan Younis dan memulai serangan yang ditargetkan di jantung kota tersebut," yang diidentifikasi sebagai simbol pemerintahan militer dan administratif Hamas.
"Para tentara melenyapkan teroris, menghancurkan infrastruktur teroris dan menemukan senjata," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (7/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat terpukul," kata warga setempat, Amal Mahdi yang selamat dari serangan Israel semalam di Khan Younis. "Kami membutuhkan seseorang untuk menemukan solusi agar kami dapat keluar dari situasi ini," imbuhnya.
Sebagian besar wilayah Gaza utara telah menjadi puing-puing akibat pertempuran sengit dan bombardir Israel, yang menyebabkan 1,9 juta orang mengungsi menurut angka PBB.
Ketika Israel kini fokus ke wilayah selatan, jalan-jalan di Khan Younis hampir kosong pada Rabu pagi waktu setempat ketika penduduk mencari perlindungan dari serangan artileri, demikian laporan AFP. Sementara itu, korban tewas dan terluka terus berdatangan ke rumah sakit di kota tersebut.
Israel mengumumkan perang terhadap Hamas setelah serangan kelompok militan tersebut pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.
Jumlah korban terbaru dari kantor media pemerintah Hamas menyebutkan bahwa 16.248 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, tewas.
"Kami juga ingin perang ini berakhir," kata juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy kepada wartawan. "Tetapi perang ini hanya bisa berakhir dengan cara yang memastikan bahwa Hamas tidak akan pernah menyerang rakyat kami lagi," ujarnya.
Banyaknya korban jiwa di Gaza telah memicu kekhawatiran global, yang diperparah oleh kekurangan pasokan yang disebabkan oleh pengepungan Israel yang menyebabkan pasokan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan hanya terbatas.
"Seluruh wilayah utara Jalur Gaza tidak memiliki layanan kesehatan," kata Munir al-Bursh, direktur kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.