Militer Israel menyampaikan penyesalan atas serangan yang menewaskan seorang tentara Lebanon di wilayah selatan negara tetangganya itu. Tel Aviv menyatakan pihak militer sedang menyelidiki serangan yang memakan korban jiwa tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (6/12/2023), pernyataan militer Israel ini disampaikan setelah militer Lebanon sebelumnya melaporkan sedikitnya satu tentaranya tewas dan tiga tentara lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran Israel pada Selasa (5/12) waktu setempat.
"Angkatan Bersenjata Lebanon bukanlah target serangan tersebut," tegas militer Israel dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (6/12/2023):
- Serangan Rusia Meningkat, Ukraina Akan Terima Lebih Banyak Drone
Militer Ukraina akan menerima pasokan drone tempur yang jumlahnya 'berkali-kali lebih banyak' pada bulan Desember ini, dibandingkan bulan lalu. Pasokan drone tambahan ini diberikan kepada militer Kyiv saat semakin meningkatnya intensitas perang antara Ukraina dan Rusia.
"Dalam beberapa bulan terakhir, militer kita semakin banyak menerima drone berbagai jenis dan modifikasi. Namun kita perlu memahami bahwa, mengingat intensitas pertempuran di sektor-sektor tertentu di garis depan, UAV (drone), terutama pada tingkat taktis, pada kenyataannya, bisa habis," sebut Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Ukraina, Letnan Jenderal Ivan Havryliuk, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (6/12/2023).
"Pasokannya perlu diisi ulang kembali secara terus-menerus, seperti peluru," ucapnya seperti dikutip kantor berita resmi Ukraina, Ukrinform.
- AS Serukan Israel Izinkan Lebih Banyak Bahan Bakar-Bantuan Masuk Gaza
Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyerukan Israel, sekutunya, berbuat lebih banyak untuk mengizinkan bahan bakar dan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Jalur Gaza, saat serangan terhadap Hamas di bagian selatan daerah kantong Palestina itu semakin intensif.
"Saat ini belum cukup banyak hal yang dilakukan," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (6/12/2023).
"Level bantuan yang masuk (ke Jalur Gaza) tidak mencukupi. Jumlahnya perlu ditingkatkan, dan kami telah menjelaskan hal itu kepada pemerintah Israel," sebut Miller.
- Pertama Kali, Serangan Israel Tewaskan Tentara Lebanon
Seorang tentara Lebanon tewas akibat serangan Israel di sebuah pos militer dekat perbatasan selatan negara itu. Ini merupakan kematian tentara Lebanon pertama sejak serangan lintas batas meletus pada bulan Oktober.
Di perbatasan Lebanon-Israel telah terjadi saling serang yang semakin intensif sejak pecahnya perang antara Hamas dan Israel, terutama yang melibatkan kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Hal ini telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas.
"Posisi militer di... daerah Adaysseh dibombardir oleh musuh Israel, menyebabkan satu tentara tewas dan tiga lainnya terluka," kata militer Lebanon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP dan Al Arabiya, Rabu (6/12/2023).
- Biden Tak Yakin Maju Capres Lagi Jika Lawannya Bukan Trump
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui dirinya tidak yakin akan kembali maju sebagai calon presiden (capres) Partai Demokrat dalam pemilu tahun 2024 mendatang jika lawannya dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, tidak mencalonkan diri.
"Jika Trump tidak mencalonkan diri, saya tidak yakin saya akan mencalonkan diri. Tapi kita tidak bisa membiarkan dia menang," ucap Biden saat berbicara dalam acara penggalangan dana kampanye pemilu 2024 di Weston, Massachusetts, seperti dilansir AFP, Rabu (6/12/2023).
Biden yang kini berusia 81 tahun ini memuji 'suara kuat' yang disampaikan mantan anggota parlemen AS, Liz Cheney, dari Partai Republik yang pada Minggu (3/12), memperingatkan bahwa AS sama saja 'tidur sambil berjalan menuju kediktatoran' jika Trump yang pernah dua kali dimakzulkan kembali menjabat.
- Tentara Lebanon Tewas Kena Serangannya, Israel Sampaikan Penyesalan
Militer Israel menyampaikan penyesalan atas serangan yang menewaskan seorang tentara Lebanon di wilayah selatan negara tetangganya itu. Tel Aviv menyatakan pihak militer sedang menyelidiki serangan yang memakan korban jiwa tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (6/12/2023), pernyataan militer Israel ini disampaikan setelah militer Lebanon sebelumnya melaporkan sedikitnya satu tentaranya tewas dan tiga tentara lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran Israel pada Selasa (5/12) waktu setempat.
"Angkatan Bersenjata Lebanon bukanlah target serangan tersebut," tegas militer Israel dalam pernyataannya.
"IDF (Angkatan Bersenjata Israel) menyampaikan penyesalannya atas insiden tersebut. Insiden itu sedang ditinjau ulang," imbuh pernyataan tersebut.