Seorang mantan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Bolivia, Victor Manuel Rocha, ditangkap dan didakwa menjadi mata-mata untuk Kuba selama 40 tahun. Kasus ini mengungkapkan pengkhianatan mengejutkan oleh Rocha yang ternyata menyebut AS, negaranya sendiri, sebagai 'musuh'.
Jaksa Agung AS Merrick Garland, pada Senin (4/12) waktu setempat, menjabarkan tuduhan-tuduhan yang dijeratkan terhadap Rocha, yang kini merupakan seorang pensiunan diplomat berusia 73 tahun dan sebelumnya pernah menjadi salah satu anggota Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Salah satu tuduhan menyebut Rocha memanfaatkan jabatannya dalam pemerintahan untuk mendukung 'misi pengumpulan intelijen secara diam-diam' oleh Kuba terhadap AS. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (5/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garland dalam pernyataannya menyebut kasus yang menjerat Rocha ini mengungkapkan "salah satu penyusupan dengan capaian tertinggi dan bertahan paling lama oleh seorang agen asing terhadap pemerintah Amerika Serikat".
Baca juga: Kedutaan Kuba di AS Dilempar Bom Molotov |
Menurut Departemen Kehakiman AS dalam pernyataannya, Rocha -- yang seorang warga naturalisasi AS yang aslinya berasal dari Kolombia -- diduga mulai membantu Havana sebagai agen rahasia Direktorat Jenderal Intelijen Kuba (DGI) pada tahun 1981 silam, dan aktivitas spionasenya berlanjut hingga saat ini.
Garland mengumumkan penangkapan Rocha di Miami, AS, pada Jumat (1/12) waktu setempat, dan menguraikan detail yang diketahui ketika Rocha berbicara panjang lebar dengan seseorang yang dia yakini sebagai agen intelijen Kuba, tapi sebenarnya adalah agen FBI yang sedang menyamar.
"Sebagaimana dirinci dalam dokumen aduan, Rocha berulang kali menyebut Amerika Serikat sebagai 'musuh' dan berbicara soal upayanya yang 'teliti' untuk menyusup ke pusat kekuasaan Washington dan mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika," sebut Garland dalam pernyataannya.
"Dia berulang kali membual soal pentingnya upaya yang dilakukannya, dengan mengatakan bahwa 'apa yang telah dilakukan telah sangat memperkuat revolusi'," imbuh Garland.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Ngeri! Wanita AS Tewas Diserang Hiu Saat Mendayung di Bahamas':
Rocha bergabung dengan Departemen Luar Negeri AS tahun 1981 silam dan kariernya meningkat menjadi pejabat karier, yang membuatnya bertugas di berbagai pos diplomatik di luar negeri, termasuk di Havana, Buenos Aires, Mexico City, Republik Dominika, dan Washington.
Dia pernah menjabat di bawah dewan Keamanan Nasional AS dari tahun 1994-1995 silam pada era pemerintahan Presiden Bill Clinton. Rocha kemudian menjabat Duta Besar AS untuk Bolivia periode tahun 2000-2003 saat pemerintahan Clinton dan Presiden George W Bush.
Tidak hanya itu, dia juga pernah menjabat sebagai penasihat komando militer AS yang bertanggung jawab atas Kuba.
Dakwaan yang dijeratkan terhadap Rocha mencakup konspirasi untuk bertindak sebagai agen pemerintah asing, bertindak sebagai agen pemerintah asing tanpa persetujuan terlebih dulu dari pemerintah, dan menggunakan paspor AS yang didapatkan dengan memberikan pernyataan palsu.