Sementara Hamdan mengatakan bahwa setelah pertukaran sandera-tahanan dilakukan beberapa kali, Tel Aviv mengklaim Hamas masih menahan beberapa sandera wanita Israel yang belum dibebaskan, namun dia menyebut daftar yang diserahkan berisi kombatan pada militer Israel dan bukan warga sipil.
"Mereka semua adalah tentara wanita yang ditangkap dari lokasi-lokasi militer," ucap Hamdan dalam pernyataannya merujuk pada daftar nama wanita-wanita Israel yang belum dibebaskan dari Jalur Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan bahwa 'para tentara ini memiliki metode khusus dan mekanisme khusus' untuk dilibatkan dalam pertukaran sandera-tahanan.
Harapan untuk gencatan senjata lebih berkelanjutan di Jalur Gaza semakin memudar. Gencatan senjata yang berlangsung selama tujuh hari, sejak 24 November lalu dan berakhir pada 1 Desember, telah memungkinkan pembebasan puluhan orang dari sekitar 240 orang yang disandera oleh Hamas dan militan Gaza lainnya.
Tidak hanya warga Israel saja, namun belasan warga negara asing yang disandera juga dibebaskan selama gencatan senjata.
Para sandera itu ditukar dengan lebih dari 100 tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel dari penjara-penjara di wilayahnya.
Perkembangan terbaru menyebut Tel Aviv telah memanggil pulang para perundingnya, dengan Netanyahu menegaskan perang akan berlanjut sampai 'semua tujuannya' tercapai, yang salah satunya adalah menyingkirkan Hamas dari kekuasaan di Jalur Gaza.
(nvc/ita)