Militer Inggris akan mengirimkan pesawat pengintai untuk melakukan pengawasan di Gaza. Pesawat itu juga untuk melacak keberadaan sisa tahanan yang masih ditahan oleh Hamas.
Dilansir AFP, Senin (4/12/2023), Hamas diketahui telah menyandera 240 warga Israel dan warga asing. 110 sandera telah dibebaskan saat terjadi gencatan senjata Israel dan Hamas pekan lalu.
Inggris mengatakan ada 12 warga negaranya yang tewas selama perang Israel dan Hamas sejak 7 Oktober lalu. Namun, pemerintah Inggris belum memastikan berapa banyak warganya yang ditahan oleh Hamas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Israel Terus Gempur Gaza Secara Membabi Buta |
Hamas juga telah merespons terkait langkah dari militer Inggris tersebut. Hamas meminta militer Inggris untuk tidak terlibat dalam perang Hamas dengan Israel.
"Kami menyerukan Inggris untuk mempertimbangkan kembali keputusannya," salah satu pernyataan Hamas.
Pihak Inggris juga belum memerinci kapan pesawat pengintainya tersebut diterbangkan ke Gaza. Militer Inggris memastikan pihaknya hanya fokus dalam pencarian sandera.
"Untuk mendukung aktivitas penyelamatan sandera yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Inggris akan melakukan penerbangan pengawasan di Mediterania Timur, termasuk beroperasi di wilayah udara di Israel dan Gaza," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Inggris juga memastikan pesawat pengintai yang diterbangkan ke Gaza tidak akan dipersenjatai. Pesawat yang akan digunakan adalah drone tidak bersenjata dan tak berawak
"Pesawat pengintai tidak akan dipersenjatai, tidak memiliki peran tempur, dan hanya akan ditugaskan untuk mencari sandera," tambah kementerian tersebut.
"Hanya informasi terkait penyelamatan sandera yang akan diteruskan ke otoritas terkait yang bertanggung jawab atas penyelamatan sandera," sambungnya.
(ygs/ygs)