Marak Pneumonia Misterius, Biden Didesak Terapkan Larangan ke China

Marak Pneumonia Misterius, Biden Didesak Terapkan Larangan ke China

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 02 Des 2023 14:40 WIB
Jakarta -

Lima senator Partai Republik Amerika Serikat meminta pemerintahan Presiden Joe Biden untuk melarang perjalanan antara Amerika Serikat dan China menyusul lonjakan kasus penyakit pneumonia misterius di China.

"Kita harus segera membatasi perjalanan antara Amerika Serikat dan (China) sampai kita mengetahui lebih banyak tentang bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit baru ini," demikian isi surat yang ditandatangani oleh Marco Rubio, petinggi Partai Republik di Komite Intelijen Senat, bersama dengan Senator J.D. Vance, Rick Scott, Tommy Tuberville dan Mike Braun, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (2/12/2023).

Peningkatan penyakit pernapasan tersebut menjadi isu global pada pekan lalu ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta informasi lebih lanjut kepada China mengenai lonjakan klaster pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat pemerintahan Biden mengatakan Amerika Serikat memantau dengan cermat peningkatan penyakit pernapasan di China, namun menambahkan, "Kami melihat tren musiman. Tidak ada yang tampak luar biasa. ... Saat ini, tidak ada indikasi bahwa ada hubungan antara orang-orang yang mencari perawatan di unit gawat darurat AS dan merebaknya penyakit pernapasan di China."

Juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, berkomentar menanggapi surat Rubio tersebut. "Klaim terkait adalah murni rekayasa yang bertujuan buruk. China dengan tegas menentangnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat dan China terus meningkatkan jumlah penerbangan antar negara. Meskipun jumlah tersebut masih jauh di bawah level pada tahun 2019.

Sebelumnya pada bulan Januari 2020, presiden AS saat itu, Donald Trump melarang sebagian besar warga negara non-AS yang baru-baru ini berada di China untuk memasuki Amerika Serikat karena kekhawatiran akan COVID-19, namun tidak membatasi penerbangan antara kedua negara tersebut.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads