Para pejabat Israel dilaporkan telah mendapatkan informasi intelijen soal persiapan serangan secara luas oleh kelompok Hamas terhadap wilayahnya, jauh sebelum serangan mematikan terjadi pada 7 Oktober lalu. Namun, pemerintah Israel disebut telah mengabaikan informasi intelijen yang menjadi peringatan dini itu.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Jumat (1/12/2023), hal tersebut diungkapkan oleh media terkemuka New York Times (NYT), dalam laporannya pada Kamis (30/11), yang mengutip sebuah dokumen dengan nama sandi 'Jericho Wall', yang isinya menjabarkan dugaan persiapan serangan besar-besaran oleh Hamas terhadap Israel. Laporan NYT itu juga didasarkan atas sejumlah email dan wawancara.
Disebutkan NYT dalam laporannya, bahwa dokumen setebal 40 halaman yang dimiliki oleh otoritas Israel itu 'menguraikan, poin demi poin, persis seperti serangan besar-besaran yang menyebabkan kematian sekitar 1.200 orang' -- yang terjadi pada 7 Oktober lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokumen itu, yang telah dikaji oleh NYT, tidak merinci secara pasti kapan serangan akan terjadi, namun memberikan cetak biru yang menjabarkan apa yang akan dilakukan Hamas dalam serangannya: diawali oleh rentetan serangan roket, upaya menghentikan sistem pengawasan, dan gelombang orang-orang bersenjata menyeberang perbatasan dan menyerbu wilayah Israel melalui jalur darat dan udara.
Para pejabat militer dan intelijen Israel, menurut laporan NYT, mengabaikan ancaman itu dan menilai bahwa rencana semacam itu akan 'terlalu sulit untuk dilaksanakan oleh Hamas'.
Laporan NYT menyebut dokumen itu juga mencakup informasi keamanan sensitif soal kapasitas dan lokasi militer Israel.
Disebutkan oleh NYT dalam laporannya bahwa dokumen itu sudah dimiliki oleh para pejabat Israel selama lebih dari setahun sebelum serangan Hamas pada awal Oktober lalu.
Dokumen itu, menurut NYT, telah beredar secara luas di kalangan pemimpin militer dan intelijen Israel. Tapi tidak diketahui secara jelas apakah para politisi senior Israel, termasuk Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, pernah melihat dokumen itu atau bahkan membacanya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.