Sedikitnya enam warga Palestina tewas akibat serangan udara terbaru Israel di kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, pada Jumat (1/12) pagi waktu setempat. Militer Israel kembali melanjutkan serangan udaranya terhadap Jalur Gaza setelah menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Seperti dilansir AFP, Jumat (1/12/2023), juru bicara otoritas kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, menuturkan kepada AFP bahwa serangan udara Israel di Rafah merenggut sedikitnya enam nyawa warga Palestina.
Di lokasi lainnya, menurut seorang dokter pada Rumah Sakit Al-Ahli, sedikitnya dua anak tewas akibat serangan udara yang melanda Gaza City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel, dalam pernyataannya seperti dilansir Al Jazeera, mengonfirmasi bahwa 'jet-jet tempurnya saat ini menyerang target-target teror Hamas di Jalur Gaza'.
Sejumlah gambar yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap hitam pekat menjulang ke udara dari area kamp Jabalia yang padat di wilayah Jalur Gaza bagian utara.
Dalam pengumumannya pada Jumat (1/12) pagi, militer Israel menyatakan pasukannya melanjutkan pertempuran melawan Hamas di Jalur Gaza, setelah menuduh kelompok militan itu melanggar ketentuan dalam kesepakatan gencatan senjata dengan adanya roket yang ditembakkan ke wilayah Israel.
"Hamas telah melanggar jeda operasional, dan sebagai tambahan, melancarkan serangan terhadap wilayah Israel," sebut militer Israel dalam pernyataannya seperti dilansir AFP.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Israel Gempur Gaza Lagi Seusai Gencatan Senjata, 14 Warga Palestina Tewas':
Militer Israel mengatakan bahwa sekitar satu jam sebelum gencatan senjata dijadwalkan berakhir pada Jumat (1/12) pagi sekitar pukul 07.00 waktu setempat, sistem pertahanan udaranya telah mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.
Tidak diketahui secara jelas apakah roket itu diluncurkan oleh Hamas atau kelompok militan lainnya di Jalur Gaza.
Tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan roket itu. Namun militer Israel menyatakan bahwa serangan roket itu sempat mengaktifkan sirene peringatan serangan udara di area wilayah Israel yang terletak dekat Jalur Gaza, hanya beberapa menit sebelum gencatan senjata berakhir.
Belum ada komentar langsung dari Hamas soal tuduhan Israel terkait serangan roket dari Jalur Gaza itu.
Sebelumnya, jeda pertempuran selama tujuh hari, yang dimulai pada 24 November lalu dan telah diperpanjang dua kali, telah memungkinkan terjadinya pertukaran puluhan sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza dengan ratusan tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
Gencatan senjata itu juga memungkinkan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.