Pembebasan delapan sandera Israel itu juga dikonfirmasi oleh Qatar, yang merupakan mediator dalam kesepakatan gencatan senjata ini.
"Para sandera Israel yang dibebaskan termasuk dua anak-anak dan enam wanita dengan kewarganegaraan ganda," tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, dalam pernyataan via media sosial X.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan bahwa enam wanita berkewarganegaraan ganda itu termasuk satu warga Israel-Meksiko, satu warga Israel, Rusia, dan satu warga Israel-Uruguay. "Mereka telah diserahkan kepada ICRC," sebut Al Ansari.
Sebagai pertukaran atas pembebasan para sandera oleh Hamas, otoritas penjara Israel membebaskan 30 tahanan Palestina pada Kamis (30/11) malam. Disebutkan bahwa para tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel itu terdiri atas 23 tahanan di bawah umur dan tujuh tahanan wanita.
Para tahanan Palestina yang dibebaskan mendapatkan sambutan hangat dari keluarga dan kerabat mereka saat bus yang membawa mereka tiba di Ramallah, Tepi Barat.
Pembebasan delapan sandera Israel dan 30 tahanan Palestina ini dilakukan menjelang berakhirnya gencatan senjata hari ketujuh pada Jumat (1/12) pagi, sekitar pukul 07.00 waktu Gaza. Upaya-upaya untuk kembali memperpanjang gencatan senjata sedang dilakukan oleh para mediator.
Warga Palestina yang ada di Jalur Gaza mengharapkan perpanjangan gencatan senjata akan disepakati, karena kondisi mengerikan yang mereka alami dan kurangnya makanan juga pasokan penting yang terus berlanjut.
(nvc/aik)