Sedikitnya delapan sandera Israel telah dibebaskan oleh Hamas pada hari ketujuh gencatan senjata di Jalur Gaza, atau pada Kamis (30/11) malam waktu setempat. Israel membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai pertukaran sesuai dengan kesepakatan perpanjangan gencatan senjata dengan Hamas.
Seperti dilansir Al Arabiya dan Al Jazeera, Jumat (1/12/2023), Hamas awalnya membebaskan dua sandera wanita Israel dari area pusat Gaza City, tepatnya di Alun-alun Palestina pada Kamis (30/11). Area itu, menurut Al Jazeera, dianggap sebagai jantung Gaza City di mana puluhan gedung permukiman dan toko komersial berdiri.
Pada awal perang berlangsung, area tersebut menjadi zona pertempuran di mana para pejuang Palestina dan pasukan Israel saling baku tembak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembebasan dua sandera Israel oleh Hamas dari area tersebut, menurut analisis Al Jazeera, menjadi indikasi bahwa para pejuang Palestina ingin mengirimkan pesan kepada para pemimpin Israel bahwa mereka mengambil alih kendali atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan.
Enam sandera Israel lainnya dibebaskan oleh Hamas beberapa jam kemudian, atau pada Kamis (30/11) malam waktu setempat. Para sandera Israel itu diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Jalur Gaza, yang kemudian membawa mereka ke wilayah Israel.
Kantor Perdana Menteri (PM) Israel, dalam pernyataannya, melaporkan bahwa para sandera Israel yang dibebaskan itu telah tiba di wilayahnya pada tengah malam.
Menurut kantor PM Israel, dua sandera di antaranya diidentifikasi sebagai Mia Shem (21) dan Amit Soussana (40), yang sama-sama berkewarganegaraan ganda Israel-Prancis. Tidak disebutkan lebih lanjut identitas enam sandera lainnya. Hanya disebutkan bahwa para sandera berusia antara 17 tahun hingga 41 tahun.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Kala Warga Gaza Ramai-ramai Berbelanja di Tengah Reruntuhan':