Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk memusnahkan Hamas sepenuhnya agar tidak lagi memberikan ancaman untuk negaranya. Tidak sedikit komandan dan petinggi Hamas yang tewas di tangan militer Israel yang melancarkan serangan udara dan operasi militer terhadap Jalur Gaza.
Meskipun beberapa hari terakhir gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza, Israel tetap fokus dalam operasinya memburu Hamas. Netanyahu bahkan menyatakan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, telah diperintahkan untuk memburu para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada.
Pernyataan itu menandai potensi tekad Israel untuk menargetkan para petinggi Hamas di luar wilayah Jalur Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menginstruksikan Mossad untuk bertindak terhadap para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada," kata Netanyahu sambil mengisyaratkan bahwa Israel dapat menargetkan mereka di luar Jalur Gaza, termasuk di Qatar yang menjadi lokasi biro politik Hamas.
Selama lebih dari tujuh pekan melancarkan serangan udara, darat dan laut dalam operasi untuk membalas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel mengklaim telah menewaskan sejumlah komandan dan petinggi Hamas.
Beberapa klaim Tel Aviv itu bahkan dikonfirmasi oleh Hamas yang mengakui para komandan mereka tewas di tangan militer Israel. Berikut deretan komandan dan tokoh senior Hamas yang tewas di tangan militer Israel:
Murad Abu Murad
Pada 14 Oktober lalu, militer Israel mengklaim serangan udaranya menewaskan seorang komandan senior Hamas bernama Murad Abu Murad di Jalur Gaza. Dia disebut bertugas memimpin operasi udara kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza.
Militer Israel, seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (14/10), menyebut Murad tewas dalam serangan udaranya beberapa hari terakhir.
Disebutkan militer Israel bahwa Murad tewas ketika jet tempur Israel menyerang pusat operasional Hamas di Gaza City, yang disebut sebagai tempat kelompok militan itu melakukan 'aktivitas udara'. Hamas belum memberikan konfirmasi atas klaim Israel tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video: Elon Musk Setuju Israel Hancurkan Hamas
Ali Qadi
Militer Israel, pada 14 Oktober lalu, mengklaim serangan pesawat militernya menewaskan seorang komandan Hamas bernama Ali Qadi, yang disebut memimpin pasukan elite Hamas, Nukhba, dalam serangan ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.
Tidak disebutkan lebih lanjut soal lokasi atau waktu serangan yang menewaskan Qadi itu dilancarkan.
Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut Qadi sebagai komandan yang memimpin unit pasukan komando Hamas yang menewaskan banyak warga sipil dalam serangan pada awal Oktober lalu di wilayah Israel bagian selatan. Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas itu.
Disebutkan juga oleh militer Israel bahwa serangan yang menewaskan Qadi itu dilakukan oleh Angkatan Udara mereka di bawah pengawasan badan intelijen Shin Bet.
Kalil al-Kharaz
Pada 21 November lalu lalu, Hamas mengatakan kepada media Lebanon, bahwa Khalil al-Kharaz yang menjabat sebagai wakil komandan Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan. Selain bermarkas di Jalur Gaza, Hamas juga memiliki basis di Lebanon.
Menurut laporan media Lebanon, Kharaz tewas dalam serangan udara yang menargetkan kendaraan yang dia tumpangi di jalan antara Chaaitiyeh dan Qlaileh, di selatan Tirus.
Israel tidak mengomentari laporan ini. Namun diketahui bahwa militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan dengan kelompok Hizbullah di Lebanon dalam beberapa waktu terakhir, sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Ahmed al-Ghandour
Hamas mengonfirmasi pada 26 November bahwa sejumlah komandan seniornya tewas akibat serangan militer Israel dalam pertempuran di Gaza. Salah satu yang dikonfirmasi tewas adalah Ahmed al-Ghandour, yang disebut sebagai salah satu tokoh militer paling senior dalam kelompok Hamas.
Al-Ghandour, menurut The Times of Israel, merupakan komandan sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, untuk wilayah Gaza Utara. Sosoknya juga disebut menjadi orang kepercayaan pemimpin militer Hamas, Muhammad Deif, dan mengawasli penculikan tentara Israel Gilad Shalit tahun 2006 lalu.
Disebutkan oleh militer Israel bahwa Al-Ghandour bertanggung jawab memerintahkan semua kegiatan Hamas di Gaza bagian utara, dan telah memulai 'penembakan, pemboman dan peluncuran roket' serta serangan di Tepi Barat.
Militer Israel juga mengidentifikasi Al-Ghandour sebagai 'tokoh terkemuka dalam perencanaan dan pelaksanaan pembantaian 7 Oktober' ketika para milisi Hamas menyerbu Israel, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 240 orang lainnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Al-Ghandour diyakini lolos dari beberapa kali percobaan pembunuhan oleh militer Israel, termasuk tahun 2002 dan 2012 lalu. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menetapkan Al-Ghandour sebagai teroris global tahun 2017 lalu.
Dia pernah mendekam di penjara Israel tahun 1988 hingga tahun 1994, dan dipenjara oleh Otoritas Palestina tahun 1995 hingga tahun 2000.
Ayman Siyyam
Hamas juga mengakui kematian Ayman Siyyam dalam serangan militer Israel di Gaza baru-baru ini. Militer Israel mengidentifikasi Siyyam sebagai kepala divisi serangan roket Hamas yang sudah menjabat selama 'kurang lebih 15 tahun'.
Siyyam, menurut laporan The Times of Israel, pernah menjabat sebagai komandan pasukan artileri Hamas.
Israel pernah beberapa kali berupaya membunuh Siyyam, termasuk tahun 2009 dan 2014 lalu.
Baca juga: Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang 2 Hari |
Wael Rajab
Nama Wael Rajab juga dikonfirmasi oleh Hamas sebagai salah satu komandan yang tewas dalam serangan Israel di Gaza. Rajab, menurut The Times of Israel, pernah menjadi wakil Al-Ghandour, dan menjadi petinggi dalam brigade Hamas di Gaza bagian utara.
Dia juga pernah menjabat sebagai kepala kepolisian di Gaza Utara dan menjadi komandan batalion Hamas di area Beit Lahiya.
Raafat Salman
Raafat Salman juga dikonfirmasi oleh Hamas telah tewas dalam serangan militer Israel di Gaza. Salman menjabat sebagai kepala pasukan pendukung tempur Hamas di Gaza bagian utara.
Dia sebelumnya menjabat sebagai wakil kepala brigade Hamas di Gaza Utara.
Militer Israel, seperti dilansir The Times of Israel, menyebut Salman terlibat dalam perencanaan serangan 7 Oktober lalu, khususnya serangan para penerjun payung untuk menyusup ke wilayah Israel.
Farsan Khalifa
Militer Israel menyebut Farsan Khalifa tewas dalam serangannya yang juga menewaskan empat komandan senior Hamas lainnya. Sosok Khalifa disebut sebagai komandan senior di markas besar Hamas yang ada di Tepi Barat, yang menjadi lokasi kelompok itu mengarahkan serangan terhadap Israle.
Disebutkan oleh militer Israel, seperti dilansir The Times of Israel, bahwa Khalifa dekat dengan banyak anggota senior Hamas, dan berupaya mengarahkan serangan terhadap Israel, yang terbaru ialah merekrut sel teror di kamp pengungsi Nur Sham dekat Tularem, Tepi Barat.