Gencatan senjata selama 4 hari antara Israel dan Hamas memasuki 24 jam terakhir pada Senin (27/11) waktu setempat. Namun, pembicaraan soal potensi perpanjangan gencatan senjata dilaporkan sedang berlangsung, dengan Hamas mengisyaratkan kesediaan memperpanjang jeda kemanusiaan untuk membebaskan lebih banyak sandera.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (27/11/2023), gencatan senjata yang dimulai sejak Jumat (24/11) lalu berhasil dipertahankan hingga awal pekan ini, dengan puluhan sandera dibebaskan oleh Hamas dan lebih dari 100 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
Sorotan saat ini tertuju pada apakah gencatan senjata akan diperpanjang sebelum dijadwalkan berakhir pada Selasa (28/11) pagi besok, sesuai dengan kesepakatan yang dicapai Israel dan Hamas pekan lalu atas mediasi Qatar dan Mesir, juga Amerika Serikat (AS).
"Itulah tujuan saya, itulah tujuan kami, untuk menjaga jeda ini lebih lama lagi agar kita bisa terus melihat lebih banyak sandera dibebaskan dan lebih banyak bantuan kemanusiaan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza," ucap Presiden AS Joe Biden dalam pernyataan pada Minggu (26/11).
Biden menyatakan dirinya menginginkan pertempuran dihentikan 'selama para tahanan terus dibebaskan'.
"Saya merasa semua pihak di kawasan ini sedang mencari cara untuk mengakhiri hal ini, agar semua sandera dibebaskan dan... Hamas tidak lagi menguasai Gaza," ujarnya.
Hamas Isyaratkan Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata
Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, mengisyaratkan kesediaan untuk memperpanjang gencatan senjata dengan Israel. Menurut seorang sumber yang dekat dengan Hamas, kelompok militan Palestina itu telah memberitahu para mediator bahwa pihaknya terbuka untuk memerpanjang gencatan senjata.
"Hamas telah memberitahu para mediator bahwa gerakan perlawanan bersedia untuk memperpanjang gencatan senjata yang berlangsung saat ini selama dua hingga empat hari," ungkap sumber yang dikutip AFP itu, pada Minggu (26/11) waktu setempat.
"Perlawanan meyakini bahwa ada kemungkinan untuk memastikan pembebasan 20 hingga 40 tahanan Israel (dalam jangka waktu tersebut)," imbuh sumber itu, merujuk pada para sandera asal Israel yang ditahan Hamas sejak serangan 7 Oktober lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)