Ukraina Ungkap Drone Rusia Kini Lebih Sulit Dideteksi, Kenapa?

Ukraina Ungkap Drone Rusia Kini Lebih Sulit Dideteksi, Kenapa?

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 27 Nov 2023 13:14 WIB
Ukrainian air defense intercepts a Shahed drone mid-air in the third Russia aerial attack on the capital in the last 24 hours in Kyiv, Ukraine, Tuesday, May 30, 2023. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Ilustrasi -- Momen saat pertahanan udara Ukraina mencegat drone Rusia (dok. AP/Evgeniy Maloletka)
Kyiv -

Militer Ukraina mengungkap puluhan drone kamikaze yang diluncurkan militer Rusia ke wilayahnya dalam serangan baru-baru ini, lebih sulit untuk dideteksi oleh pertahanan udara. Kenapa bisa demikian?

Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (27/11/2023), juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ihnat, dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Ukrinform, mengakui bahwa warna dan material drone Rusia itu membuatnya lebih sulit untuk dideteksi setelah diluncurkan.

Ihnat menjelaskan bahwa drone-drone kamikaze yang diluncurkan Rusia terhadap wilayah Ukraina memiliki corak warna hitam yang tidak biasa dan dilapisi dengan karbon yang bisa menyerap sinyal radar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kami melihat mereka menggunakan karbon, bahan yang menyerap sinyal radar, dan mereka juga mengecatnya dengan warna hitam... Ini akan mempersulit kinerja pertahanan udara kami, yaitu visual dari kelompok tembak yang mobile," ucap Ihnat dalam pernyataannya pada Minggu (26/11) waktu setempat.

Namun demikian, Ihnat menekankan bahwa hal-hal tersebut tidak menghalangi unit pertahanan udara untuk secara efektif menembak jatuh hampir seluruh drone yang diluncurkan militer Rusia ke wilayah Ukraina.

ADVERTISEMENT

"Meskipun ada kemungkinan kesamaan visual, drone-drone Shahed yang diluncurkan dalam serangan terbaru bukanlah varian peluncur jet terbaru yang saat ini diyakini diproduksi oleh Iran," sebutnya.

Pada September lalu, menurut Ihnat, pasukan Rusia meluncurkan sekitar 500 drone untuk menyerang wilayah Ukraina. Dia menambahkan bahwa jumlah drone yang digunakan Moskow dalam serangan baru-baru ini agak berkurang, yang menurutnya, menunjukkan bahwa musuh sedang mengumpulkan pasokan drone.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat Video: Putin: Rusia Tak Pernah Menolak Perundingan Perdamaian dengan Ukraina

[Gambas:Video 20detik]




Dalam pernyataannya, Ihnat juga tidak memungkiri adanya peningkatan dalam produksi dan modernisasi drone Shahed oleh Rusia.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, mereka menggunakan lebih dari 500 unit pada September, jadi (stok) itu harus dipulihkan, mungkin pabrik-pabrik tersebut belum beroperasi pada kapasitas yang mereka inginkan atau Iran mungkin tidak memberikan jumlah yang mereka inginkan untuk melanjutkan serangan," ucapnya.

"Percayalah, jika mereka memiliki cukup senjata, semua senjata itu akan diluncurkan ke sini (Ukraina-red) karena senjata-senjata ini menguras kemampuan pertahanan udara kami, senjata-senjata ini terkadang mengenai sasaran, jadi mereka akan menggunakannya. Mereka sekarang sedang beristirahat untuk mengumpulkan jumlah yang mereka perlukan untuk menyerang infrastruktur kita," cetus Ihnat dalam pernyataannya.

"Soal modernisasi, itu akan terjadi, kelemahan dan kekuatan masing-masing jenis senjata telah dipelajari dalam pertempuran nyata. Dan dengan drone Shahed, mereka pasti melakukan beberapa peningkatan," sebutnya.

Akhir pekan lalu, Ukraina mengklaim pasukannya telah menembak jatuh 71 drone tempur Rusia dalam serangan terbaru di wilayahnya. Otoritas Kyiv menyebutnya sebagai serangan drone terbesar Moskow terhadap ibu kota Ukraina sejak invasi dimulai lebih dari setahun lalu.

Otoritas kota Kyiv melaporkan sekitar lima orang mengalami luka-luka akibat rentetan serangan drone Rusia tersebut. Salah satu korban luka merupakan seorang anak berusia 11 tahun.

Rusia disebut menggunakan drone kamikaze Shahed yang dirancang oleh Iran dalam serangan yang dilancarkan terhadap berbagai distrik di wilayah Kyiv pada Sabtu (25/11) dini hari, dengan lebih banyak gelombang serangan dilancarkan saat matahari terbit.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads