Serangan terbaru Israel dilaporkan memicu kerusakan parah pada Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza. Lantai pertama rumah sakit itu disebut mengalami kehancuran total usai serangan yang dilancarkan sebelum gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimulai.
Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (24/11/2023), juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra sebelumnya melaporkan bahwa RS Indonesia yang terletak di bagian utara Jalur Gaza itu dilanda 'pengeboman intens' pada Kamis (23/11) malam waktu setempat.
Disebutkan bahwa gempuran terbaru Israel itu menargetkan pintu masuk utama dan generator listrik yang ada di kompleks rumah sakit tersebut. Al-Qudra menyebut bahwa 'sebagian besar bangunan' rumah sakit menjadi target serangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semalam, pasukan Israel menyerang rumah sakit dengan tank dan menghancurkan seluruh lantai pertama. Kerusakannya sangat parah," tutur Ketua Presidium MER-C Dr Sarbini Abdul Murad saat berbicara via telepon dengan Al Jazeera.
RS Indonesia dibangun tahun 2011 lalu dengan donasi yang dikumpulkan oleh MER-C dari masyarakat Indonesia dan berbagai organisasi kemanusiaan. RS Indonesia yang terletak di area Beit Lahiya itu telah dikepung oleh pasukan Israel selama sepekan terakhir, dan sempat diserang pada Senin (20/11) waktu setempat.
"Sebelumnya, mereka menyerang lantai tiga. Mereka menangkap sedikitnya tiga orang. Ini adalah cara mereka mengambil alih rumah sakit sebelum gencatan senjata hari ini," ucap Dr Sarbini dalam pernyataannya.
"Pada Kamis (23/11), para relawan kami dipindahkan ke Rafah bersama para dokter dan orang-orang yang terluka, namun sekitar 200 orang tetap tinggal di Rumah Sakit Indonesia karena tidak ada transportasi untuk membawa mereka ke Rafah," ucapnya.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari militer Israel menanggapi laporan tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Gempuran Israel ke RS Indonesia Tewaskan 1 Wanita, 3 Orang Ditangkap
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Dr Munir al-Bursh, sebelumnya menuturkan kepada Al Jazeera bahwa seorang wanita tewas akibat gempuran terbaru Israel terhadap RS Indonesia tersebut. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut penyebab kematian wanita tersebut.
Dr Al-Bursh juga menyebut bahwa tentara Israel menangkap tiga orang di rumah sakit tersebut. Tidak diketahui secara jelas alasan penangkapan itu.
RS Indonesia diketahui terpaksa menghentikan operasionalnya karena kekurangan bahan bakar untuk generator listrik dan kekurangan pasokan medis, saat Jalur Gaza terus dikepung dan digempur oleh militer Israel selama lebih dari sebulan terakhir.
Serangan terhadap RS Indonesia oleh Israel ini bukan yang pertama kali terjadi. Awal pekan ini, atau pada Senin (20/11) waktu setempat, pasukan Israel melepaskan tembakan artileri ke arah rumah sakit tersebut dan sedikitnya 12 orang dilaporkan tewas.
Gempuran terbaru Israel terhadap RS Indonesia ini dilaporkan beberapa jam sebelum kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, demi pembebasan sandera, diberlakukan di Jalur Gaza pada Jumat (24/11) pagi waktu setempat.