Sebuah mobil meledak menjadi bola api di pos pemeriksaan Amerika Serikat-Kanada di dekat Air Terjun Niagara, menewaskan dua penumpangnya. Insiden pada Rabu (22/11) waktu setempat itu menyebabkan penutupan perbatasan dan memicu peringatan keamanan besar-besaran.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/11/2023), kantor cabang FBI regional menyimpulkan ledakan tersebut, yang terjadi sekitar 400 mil (640 kilometer) barat laut New York City, tidak terkait dengan terorisme.
Para saksi mata mengaku melihat sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi sebelum menabrak pembatas pos pemeriksaan dan meledak, lalu terbakar.
Ledakan itu terjadi di persimpangan utama Rainbow Bridge dekat Air Terjun Niagara. Saat mengonfirmasi dua korban jiwa, Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan dia menduga kendaraan itu mungkin berasal dari negara bagian New York bagian barat. Identitas para korban belum dipublikasikan.
Pihak berwenang di kedua sisi perbatasan mengaktifkan tanggap darurat. Foto-foto menunjukkan akses jalan menuju lokasi kejadian dipenuhi pekerja layanan darurat dan kendaraan.
Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden telah diberitahukan mengenai insiden itu dan mengikuti perkembangannya dengan cermat.
Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan kepada parlemen bahwa "ini jelas merupakan situasi yang sangat serius."
(ita/ita)