Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa Rusia berencana menggulingkan dirinya dari kekuasaan pada akhir tahun ini. Zelensky mengungkapkan hal ini seiring Rusia terus melanjutkan invasinya terhadap Ukraina.
Disebutkan Zelensky bahwa rencana Moskow menggulingkan dirinya itu tersusun dalam operasi destabilisasi yang memiliki nama sandi 'Maidan-3'. Hal itu disampaikan Zelensky dalam wawancara terbaru dengan media Inggris, The Sun, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (21/11/2023).
"Informasi terakhir soal adanya rencana yang sangat mereka (Rusia-red) inginkan, dan nama operasinya adalah Maidan-3. Itu dimaksudkan untuk mengganti presiden (Ukraina) -- mungkin bukan dengan membunuh. Mereka akan menggunakan instrumen apa pun yang mereka miliki," ujar Zelensky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gagasannya adalah meluncurkan operasi baru yang bahkan sudah mempunyai nama pada akhir tahun ini... Anda lihat, kita akan bisa menghadapinya," ucapnya dalam wawancara dengan The Sun.
Lebih lanjut, Zelensky menyebut bahwa setidaknya sudah ada lima upaya pembunuhan yang dilakukan oleh Rusia.
Disebutkan oleh Zelensky bahwa Rusia sedang berusaha menabur perselisihan di Ukraina dengan menciptakan 'kekacauan' di dalam negeri dengan rencana akhir untuk melengserkan presiden.
"Intelijen kami memiliki informasi, yang juga berasal dari mitra-mitra kami," tutur Zelensky, seperti dikutip oleh surat kabar lokal Ukraina, Ukrayinska Pravda.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat Video: Zelensky: 2 Warga Ukraina Tewas dalam Serangan Hamas di Israel
Laporan surat kabar itu menyebut bahwa rencana Rusia diberi nama 'Maidan-3' mengacu pada unjuk rasa di pusat kota Kyiv tahun 2004 lalu dan tahun 2013-2014 lalu, ketika Viktor Yanukovych -- Presiden ke-4 Ukraina -- kabur ke Rusia setelah unjuk rasa bernama Euromaidan.
"Maidan adalah kudeta bagi mereka, jadi operasi ini bisa dipahami," sebut Zelensky.
Belum ada tanggapan Rusia atas laporan terbaru ini.