Arab Saudi Tahan Jemaah Pakai Keffiyeh dan Berdoa untuk Gaza

Arab Saudi Tahan Jemaah Pakai Keffiyeh dan Berdoa untuk Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 17 Nov 2023 17:18 WIB
Muslim pilgrims arrive outside the Grand Mosque in Saudi Arabias holy city of Mecca on July 5, 2022. - One million people, including 850,000 from abroad, are allowed to participate in this years hajj -- a key pillar of Islam that all able-bodied Muslims with the means are required to perform at least once -- after two years of drastically curtailed numbers due to the coronavirus pandemic. (Photo by Delil SOULEIMAN / AFP) (Photo by DELIL SOULEIMAN/AFP via Getty Images)
Ilustrasi -- Kota suci Mekah di Arab Saudi (dok. Delil Souleiman/AFP via Getty Images)
Riyadh -

Otoritas Arab Saudi disebut menahan sejumlah jemaah yang menunjukkan solidaritas untuk Jalur Gaza, yang sedang dilanda perang antara Israel dan Hamas, dan berdoa untuk Palestina di tempat suci di Mekah.

Seperti dilansir Middle East Eye, Jumat (17/11/2023), salah satu yang ditahan adalah seorang aktor dan presenter asal Inggris bernama Islah Abdur-Rahman yang sedang melakukan umrah bersama keluarganya. Abdur-Rahman mengatakan dirinya sempat ditahan otoritas Saudi karena memakai keffiyeh Palestina di Mekah.

Abdur-Rahman menuturkan dirinya melakukan umrah pada akhir Oktober lalu, dan menyuarakan kekhawatiran atas tindakan keras terhadap simbol atau bentuk solidaritas untuk Palestina di wilayah Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dicegat oleh empat tentara karena mengenakan keffiyeh putih di kepala saya dan tasbih berwarna bendera Palestina di pergelangan tangan saya," tutur Abdur-Rahman kepada Middle East Eye.

"Saya dikawal ke sebuah lokasi khusus, di mana mereka menahan orang-orang atas dugaan tindak kejahatan atau pelanggaran. Begitu saya ditahan, ada beberapa tentara lainnya yang menginterogasi saya dan bertanya soal kewarganegaraan saya, mengapa saya di sini, dari mana saya bepergian, berapa lama saya di sini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Abdur-Rahman kemudian disuruh menandatangani formulir pembebasan dengan memberikan cap sidik jarinya, serta menyerahkan keffiyeh yang ia kenakan.

Situasi tak terduga yang dialaminya di Saudi itu membuat Abdur-Rahman sangat terkejut. Dia tidak menyangka dirinya ditahan di lokasi yang diharapkannya menjadi tempat ziarah spiritual keagamaan yang berkesan.

"Awalnya, saya sangat takut, karena saya berada di negara yang bukan negara saya, saya tidak memiliki hak dan mereka bisa melakukan apa saja terhadap saya dan saya tidak bisa bersuara, jadi saya takut," ucapnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Menhan Arab Saudi Bertemu Menhan AS, Cegah Perang Israel-Hamas Meluas':

[Gambas:Video 20detik]



"Kemudian, ketakutan saya berubah menjadi kesedihan... kesedihan itu semakin parah ketika saya menyadari bahwa ini hanyalah hal sangat kecil jika dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina," imbuh Abdur-Rahman.

Abdur-Rahman memutuskan untuk membagikan pengalamannya ke media sosial Instagram, dengan menjelaskan bahwa dirinya 'tidak ingin memberikan kesan yang salah soal Mekah, yang merupakan tempat yang indah'.

Namun, sejak dia membagikan pengalamannya, Abdur-Rahman justru menerima sejumlah pesan kebencian secara online dari warga Saudi, yang menegaskan bahwa memang tidak diperbolehkan mengibarkan bendera atau mengenakan simbol apa pun di tempat ibadah.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads