Biden Bikin China Kesal Usai Kembali Sebut Xi Jinping 'Diktator'

Biden Bikin China Kesal Usai Kembali Sebut Xi Jinping 'Diktator'

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 16 Nov 2023 17:53 WIB
U.S. President Joe Biden meets with Chinese President Xi Jinping at Filoli estate on the sidelines of the Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) summit, in Woodside, California, U.S., November 15, 2023. REUTERS/Kevin Lamarque Acquire Licensing Rights
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di California, AS (REUTERS/Kevin Lamarque Acquire Licensing Rights)
California -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membuat kesal China karena kembali menyebut Presiden Xi Jinping sebagai seorang diktator, dalam wawancara dengan wartawan setelah keduanya bertemu di sela-sela KTT APEC. Beijing mengecam komentar Biden soal Xi itu 'sangat salah'.

Seperti dilansir AFP dan CNN, Kamis (16/11/2023), Biden dan Xi menggelar pertemuan di Woodside, California, saat keduanya menghadiri pertemuan puncak atau KTT APEC. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin sepakat melanjutkan komunikasi antar level tinggi militer yang didasarkan atas kesetaraan dan saling menghormati.

Dalam konferensi pers yang digelar usai pertemuan pada Rabu (15/11) waktu setempat itu, Biden mengatakan dirinya masih meyakini Xi sebagai seorang diktator saat ditanya oleh seorang wartawan apakah dirinya itu masih menggunakan sebutan itu untuk sang Presiden China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begini, dia adalah seorang diktator dalam artian dia ada orang yang memimpin sebuah negara, sebuah negara Komunis, yang didasarkan pada bentuk pemerintahan yang sama sekali berbeda dengan kita," ucap Biden menjawab pertanyaan wartawan.

"Namun bagaimanapun, kami membuat kemajuan," imbuhnya, yang tampaknya merujuk pada hubungan Washington dan Beijing.

ADVERTISEMENT

Komentar terbaru itu menuai kekesalan China, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning menyebutnya 'sangat salah' dan merupakan 'manipulasi politik'.

"Pidato semacam ini sangat salah dan merupakan manipulasi politik yang tidak bertanggung jawab. China dengan tegas menolaknya," tegas Mao.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

"Saya perlu menekankan bahwa selalu ada orang-orang dengan motif tersembunyi yang mencoba menabur perselisihan dan menghancurkan hubungan China-AS, dan hal ini juga tidak akan berhasil," sebutnya.

Ketika diminta untuk mengklarifikasi soal siapa yang dimaksudnya, Mao enggan menjawab. "Saya pikir siapa pun yang mencoba melemahkan dan menabur perselisihan antara China dan Amerika Serikat mengetahuinya," ucapnya.

Julukan diktator juga pernah disebut oleh Biden untuk menggambarkan Xi pada Juni lalu, ketika dia menghadiri acara kampanye off-camera di California. Pada saat itu, Biden mengecam Xi yang dilaporkan terkejut setelah Washington menembak jatuh balon mata-mata China yang terdeteksi mengudara di wilayah udara AS.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads