.webp)
Militer Israel mengklaim telah mengambil alih gedung parlemen Gaza dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya yang dikelola oleh Hamas di Kota Gaza. Hal ini dilakukan seiring pasukan Israel terus menggencarkan serangan mereka di wilayah Palestina tersebut.
"Unit-unit militer mengambil alih parlemen Hamas, gedung pemerintah, markas besar polisi Hamas dan fakultas teknik yang berfungsi sebagai lembaga produksi dan pengembangan senjata," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/11/2023).
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa institusi-institusi pemerintah yang dikelola Hamas telah digunakan untuk "tujuan militer" termasuk "untuk pelatihan dalam persiapan serangan terhadap Israel" pada 7 Oktober.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan Hamas tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera, menurut para pejabat Israel. Serangan 7 Oktober itu merupakan serangan terburuk yang dialami negara Yahudi tersebut sejak didirikan pada tahun 1948.
Sebagai balasannya, Israel melakukan bombardir besar-besaran dan menyerbu Jalur Gaza yang padat penduduknya. Menurut Hamas, serangan Israel terus menerus itu sejauh ini telah menewaskan lebih dari 11.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Menanggapi pernyataan militer Israel yang mengklaim telah mengambil alih sejumlah gedung pemerintah Hamas, kelompok milisi Palestina tersebut membantahnya.
"Tindakan tersebut merupakan upaya menyedihkan untuk menciptakan kemenangan dan kendali khayalan atas tempat-tempat kosong atau tempat-tempat yang sebelumnya menjadi sasaran dan dihancurkan," kata Bassem Naim, seorang pejabat senior Hamas dalam sebuah pernyataan.
Simak juga Video: Aksi Bela Palestina di Filipina Diwarnai Bentrokan Massa dan Polisi
