Gedung Putih menyatakan bahwa rumah sakit dan para pasien di dalamnya harus dilindungi. Hal ini disampaikan Gedung Putih pada Selasa (14/11) malam waktu setempat ketika ditanya tentang operasi yang dilakukan sekutunya Israel, yang telah mengirim pasukan ke rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa.
Gedung Putih "tidak akan berbicara secara spesifik mengenai operasi militer Israel yang sedang berlangsung," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, ketika ditanya tentang serbuan militer Israel ke RS Al-Shifa.
Otoritas Israel mengklaim kelompok milisi Palestina, Hamas memiliki pusat komando yang tersembunyi di bawah rumah sakit tersebut yang berisi ribuan warga sipil yang sakit dan berlindung di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti yang telah kami katakan, kami tidak mendukung penyerangan ke rumah sakit dari udara dan kami tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit, di mana orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang tidak berdaya, orang-orang sakit yang berusaha mendapatkan perawatan medis yang layak mereka dapatkan, terjebak dalam baku tembak. Rumah sakit dan pasien harus dilindungi," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional, seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (15/11/2023).
Pernyataan itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa pagi waktu setempat, tampaknya sebelum operasi penyerbuan Israel ke RS Al-Shifa diumumkan.
Operasi tersebut tidak dibahas dalam percakapan telepon tersebut, yang menurut Gedung Putih dalam pernyataan sebelumnya, berfokus pada upaya pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Simak Video 'RS Al-Shifa Berencana Menguburkan Ratusan Jenazah di Dalam Kompleks':
Rumah sakit Al-Shifa telah menjadi titik fokus pertempuran selama berhari-hari dan pemboman udara di dekatnya dalam perang Israel dengan Hamas.
Ribuan pasien, staf dan warga sipil yang mengungsi diyakini berada di dalam kompleks rumah sakit itu, menurut para pejabat setempat.
Para saksi mata menggambarkan kondisi RS itu sangat mengerikan, prosedur medis dilakukan tanpa obat bius, keluarga-keluarga yang kekurangan makanan atau air tinggal di koridor, dan bau busuk mayat memenuhi udara.