179 Jenazah Dimakamkan Secara Massal di Kompleks RS Terbesar Gaza

179 Jenazah Dimakamkan Secara Massal di Kompleks RS Terbesar Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 14 Nov 2023 17:44 WIB
Gaza City -

Lebih dari 170 korban tewas terpaksa dimakamkan secara massal di kompleks Rumah Sakit (RS) Al-Shifa, saat perang terus berkecamuk di Jalur Gaza. Para korban tewas itu mencakup bayi dan pasien yang meninggal dalam unit perawatan intensif setelah rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu berhenti beroperasi.

Seperti dilansir AFP, Selasa (14/11/2023), direktur RS Al-Shifa Mohammad Abu Salmiyah menuturkan bahwa sedikitnya 179 korban tewas telah dimakamkan di 'kuburan massal' di kompleks rumah sakit tersebut. RS Al-Shifa berhenti beroperasi sejak akhir pekan lalu setelah kehabisan pasokan bahan bakar.

"Kami terpaksa memakamkan mereka di kuburan massal," ucap Salmiyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan bahwa sedikitnya tujuh bayi dan 29 pasien yang meninggal saat menjalani perawatan intensif termasuk di antara mereka yang dimakamkan secara massal di kompleks RS Al-Shifa.

"Ada banyak mayat di kompleks rumah sakit dan tidak ada lagi aliran listrik di kamar jenazah," tutur Salmiyah, sembari menyatakan bahwa tidak ada bahan bakar yang masuk ke Gaza sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas pada awal bulan lalu.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya, Salmiyah menyebut bahwa pada Selasa (14/11) waktu setempat, seorang pasien pria dan seorang pasien wanita meninggal saat dirawat di ICU, sehingga pasien dewasa yang meninggal setelah RS Al-Shifa berhenti beroperasi kini menjadi 29 orang.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Seorang jurnalis di rumah sakit tersebut melaporkan bahwa bau jenazah membusuk ada di mana-mana di fasilitas medis tersebut.

Dia juga melaporkan bahwa pertempuran dan serangan udara pada malam hari sejak Senin (13/11) hingga Selasa (14/11), sedikit berkurang dibandingkan malam-malam sebelumnya.

Tank-tank Israel dilaporkan berkumpul di depan gerbang RS Al-Shifa, yang menurut Israel untuk menyembunyikan 'simpul' komando bawah tanah yang digunakan oleh Hamas. Tuduhan itu telah dibantah oleh kelompok milisi Palestina tersebut.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads