5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 11 Nov 2023 18:31 WIB
Palestinians look for survivors following Israeli airstrike in Nusseirat refugee camp, Gaza Strip, Tuesday, Oct. 31, 2023. (AP Photo/Doaa AlBaz)
Kehancuran di Gaza akibat perang yang berkecamuk antara Hamas dan israel selama sebulan terakhir (dok. AP/Doaa AlBaz)
Jakarta -

Israel merevisi jumlah korban tewas akibat serangan Hamas pada 7 Oktober lalu dari 1.400 orang menjadi 1.200 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa rata-rata satu anak tewas setiap 10 menit di Jalur Gaza yang terus diselimuti perang antara Israel dan Hamas.

Otoritas Tel Aviv menjelaskan bahwa angka korban tewas sebelumnya lebih banyak karena mencakup mayat-mayat tak teridentifikasi yang sebelumnya ikut dihitung, namun kini diduga kuat sebagai mayat para militan bersenjata Palestina yang tewas saat melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober.

Sementara WHO menggambarkan sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza saat ini sedang 'bertekuk lutut' menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan. Dalam sidang Dewan Keamanan PBB, WHO melaporkan bahwa setengah dari total 36 rumah sakit di Jalur Gaza dan dua pertiga pusat layanan kesehatan primer di sana sudah tidak beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (11/11/2023):

- Israel Revisi Jumlah Korban Tewas Akibat Serangan Hamas, Jadi 1.200 Orang

ADVERTISEMENT

Israel mengumumkan revisi atas jumlah korban tewas akibat serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang memicu terjadinya perang di Jalur Gaza hingga saat ini. Otoritas Tel Aviv mengakui jumlah korban tewas sebenarnya lebih rendah dibandingkan angka yang sebelumnya diumumkan.

Seperti dilansir Al Jazeera dan Al Arabiya, Sabtu (11/11/2023), revisi jumlah korban tewas serangan Hamas ini diumumkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat dalam pernyataan kepada media massa pada Jumat (10/11) waktu setempat.

Para pejabat Israel sebelumnya melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan mengejutkan Hamas sebulan lalu mencapai sekitar 1.400 orang, yang sebagian besar merupakan warga sipil.

Namun Haiat dalam pernyataan terbaru menyebut bahwa jumlah korban tewas sebenarnya diyakini mencapai 1.200 orang.

- MBS Tegaskan Kecaman untuk Agresi Militer Israel di Gaza

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menegaskan kecaman Riyadh atas agresi mliter dan pelanggaran hukum yang dilakukan Israel terhadap Jalur Gaza dan terjadinya pemindahan paksa warga sipil di daerah kantong Palestina tersebut.

Seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (11/11/2023), penegasan itu disampaikan MBS yang juga Perdana Menteri (PM) Saudi saat menyampaikan pidato pembukaan KTT Saudi-Afrika di Riyadh pada Jumat (10/11) waktu setempat.

"Kami mengutuk pelanggaran hukum internasional yang dilakukan otoritas pendudukan Israel di Gaza," tegas MBS dalam pidatonya.

- Macron Serukan Setop Mengebom Warga Sipil Gaza, Netanyahu Salahkan Hamas

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menanggapi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut 'tidak ada pembenaran' untuk pengeboman terhadap warga sipil di Jalur Gaza. Netanyahu menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban sipil dalam perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza.

"Tanggung jawab atas setiap kerugian terhadap warga sipil ada pada Hamas-ISIS, dan bukan pada Israel," tegas Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor PM Israel, seperti dilansir Al Jazeera dan The Times of Israel, Sabtu (11/11/2023).

Dalam pernyataannya, Netanyahu tampak berusaha menyamakan Hamas dengan kelompok radikal Islamic State (ISIS). Netanyahu diketahui juga selalu menyebut Hamas, yang berkuasa di Jalur Gaza, sebagai organisasi teroris.

- WHO Sebut 1 Anak Tewas Setiap 10 Menit dalam Perang di Gaza

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa rata-rata satu anak tewas setiap 10 menit di Jalur Gaza yang terus diselimuti perang antara Israel dan Hamas. WHO bahkan menggambarkan sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza saat ini sedang 'bertekuk lutut' menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan.

"Tidak ada tempat dan tidak ada seorang pun yang aman," sebut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/11/2023).

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Jumat (10/11), Tedros melaporkan bahwa setengah dari total 36 rumah sakit di Jalur Gaza dan dua pertiga pusat layanan kesehatan primer di sana sudah tidak beroperasi. Dia menyebut bahwa rumah sakit yang masih bertahan pun harus beroperasi melebihi kapasitas.

- Presiden Iran: Tindakan Diperlukan untuk Gaza, Bukan Kata-kata!

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa waktunya telah tiba untuk mengambil tindakan atas perang yang berkecamuk di Jalur Gaza. Raisi menegaskan bahwa tindakan diperlukan untuk Jalur Gaza, bukan sekadar kata-kata belaka.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (11/11/2023), Raisi menyampaikan komentar terbarunya soal perang di Jalur Gaza ini saat hendak terbang ke Riyadh, Arab Saudi, untuk menghadiri pertemuan luar biasa membahas perang antara Israel dan Hamas di daerah kantong Palestina tersebut.

"Gaza bukanlah arena untuk kata-kata. Itu seharusnya untuk tindakan," tegas Raisi saat berbicara kepada wartawan di Bandara Teheran pada Sabtu (11/11) waktu setempat, sebelum berangkat ke Riyadh dalam rangka menghadiri pertemuan luar biasa antara negara-negara Arab dan mayoritas Islam.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads