Rumah Sakit (RS) Al-Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza berhenti beroperasi pada Sabtu (11/11) waktu setempat, setelah kehabisan pasokan bahan bakar yang diperlukan untuk kebutuhan aliran listrik bagi rumah sakit tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (11/11/2023), situasi terkini itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, Ashraf Al-Qidra, saat berbicara dengan Reuters via telepon. Kondisi itu memicu situasi memilukan, yakni kematian seorang bayi yang dirawat di inkubator rumah sakit.
"Akibatnya, seorang bayi yang baru lahir meninggal di dalam inkubator, yang di dalamnya terdapat 45 bayi," tutur Al-Qidra dalam pernyataannya pada Sabtu (11/11).
"Situasinya lebih buruk daripada yang bisa dibayangkan siapa pun. Kami terkepung di dalam Kompleks Medis Al-Shifa, dan pendudukan telah menargetkan sebagian besar bangunan di dalamnya," sebutnya.
Sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai sebulan lalu, pasokan makanan, air bersih, obat-obatan dan bahan bakar menjadi sangat terbatas. Israel berangsur-angsur memperbolehkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza, namun masih melarang penyaluran bahan bakar.
Belum ada tanggapan dari militer Israel atas situasi terkini di RS Al-Shifa tersebut.
Laporan warga setempat menyebut militer Israel bertempur melawan militan bersenjata Hamas sepanjang malam di dalam dan sekitar Gaza City, yang menjadi lokasi rumah sakit tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)