Ada 'Tapi' di Balik Ucapan Netanyahu Tak Berencana Duduki Gaza

Ada 'Tapi' di Balik Ucapan Netanyahu Tak Berencana Duduki Gaza

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 11 Nov 2023 05:44 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting at his office in Jerusalem on September 27, 2023. (Photo by ABIR SULTAN / POOL / AFP)
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu (Foto: AFP/ABIR SULTAN)
Jakarta -

Militer Israel terus melancarkan serangan udara maupun darat ke wilayah Gaza, Palestina. Berdalih ingin menumpas Hamas, Israel juga menolak gencatan senjata di Gaza.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menilai jika pihaknya sepakat melakukan gencatan senjata, maka Israel menyerah pada Hamas.

"Gencatan senjata dengan Hamas berarti menyerah," kata Netanyahu seperti dilansir Fox News, Jumat (10/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu mengatakan Israel tidak memiliki rencana untuk menduduki Gaza dalam jangka panjang. Dia juga mengatakan Israel tidak "berusaha untuk menggusur siapa pun."

"Kami tidak bermaksud untuk memerintah Gaza. Kami tidak bermaksud untuk mendudukinya, namun kami berupaya untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi Gaza dan kami," katanya.

ADVERTISEMENT

Netanyahu Bicara Pembentukan Pemerintahan di Gaza

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai rencananya untuk masa depan Gaza, Netanyahu mengatakan wilayah itu harus "didemiliterisasi, dideradikalisasi, dan dibangun kembali". Dia lalu bicara soal pembentukan pemerintahan.

"Kita harus menemukan pemerintahan, pemerintahan sipil yang akan ada di sana," kata Netanyahu, tanpa merinci siapa yang mungkin membentuk pemerintahan tersebut.

Netanyahu menambahkan bahwa pasukan Israel harus tetap siap untuk masuk kembali ke Gaza dan "membunuh para pembunuh".

"Hal itulah yang akan mencegah munculnya kembali entitas seperti Hamas," ujarnya.

Belum Tahu Kapan Israel Berhenti Serang Gaza

Dia menambahkan tidak ada "jadwal" untuk berapa lama serangan militer akan dilakukan Israel di Gaza. Artinya serangan akan terus diluncurkan militer Israel di Gaza.

"Saya pikir tentara Israel berkinerja sangat baik," ujar Netanyahu seperti dikutip kantor berita AFP.

"Berapapun lamanya, kami akan melakukannya," imbuh pemimpin negeri Yahudi itu.

Israel menyatakan akan menghancurkan Hamas setelah kelompok milisi Palestina itu menyerbu Israel pada 7 Oktober. Pihak Israel menyebut 1.400 tewas orang akibat serangan Hamas dan sekitar 240 orang disandera.

Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 10.800 orang di Gaza. Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan korban sebagian besar warga sipil dan banyak dari mereka anak-anak.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Perjuangan Dokter di Gaza, Tangani Pasien Bermodalkan Senter':

[Gambas:Video 20detik]



Israel Tolak Gencatan Senjata

Upaya gencatan senjata di Gaza terus digaungkan agar perang berhenti. Namun, Netanyahu kukuh tidak akan ada gencatan senjata dengan dalih masih ada sandera.

Sebagaimana diketahui, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) gagal lagi menciptakan konsensus untuk menghentikan perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Penyebabnya, Amerika Serikat (AS), dan Inggris menentang rencana resolusi karena menyebut soal gencatan senjata.

Sidang Dewan Keamanan PBB sebelumnya juga gagal menyepakati resolusi soal Jalur Gaza, termasuk karena adanya dua veto dari AS. Situasi ini semakin menggarisbawahi kompleksitas dalam mencapai konsensus mengenai masalah penting ini.

Diketahui bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB berbeda dengan resolusi Majelis Umum PBB, yang dalam rapat darurat pada akhir Oktober lalu berhasil meloloskan resolusi yang menyerukan 'gencatan senjata kemanusiaan segera' di Jalur Gaza.

Seperti dilansir CNN, Selasa (7/11), Dewan Keamanan PBB menggelar sidang tertutup pada Senin (6/11), waktu setempat. Sidang itu diharapkan bisa menghasilkan resolusi untuk menangani perang dan krisis kemanusiaan di Gaza.

"Belum ada kesepakatan pada saat ini," tegas Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pernyataannya.

Sementara itu, dilansir Al Arabiya dan Al Jazeera, Rabu (8/11/2023), Netanyahu mengabaikan seruan-seruan gencatan senjata itu.

"Tidak akan ada masuknya bensin... tidak ada gencatan senjata tanpa pembebasan para sandera," tegas Netanyahu dalam pernyataan terbarunya yang disiarkan televisi lokal Israel. Media The Times of Israel menyebut pernyataan Netanyahu itu disampaikan dari markas besar militer Kirya di Tel Aviv.

Netanyahu menuntut agar Palang Merah diberikan akses terhadap para sandera yang kini ditahan di wilayah Jalur Gaza.

Disebutkan juga oleh Netanyahu dalam pernyataannya bahwa militer Israel kini mengepung Gaza City -- kota terbesar di Jalur Gaza -- dan beroperasi di dalamnya saat perang melawan Hamas terus berlanjut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads