Kepala Badan PBB yang Mendukung Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan lebih dari 100 stafnya tewas akibat perang di Gaza, Palestina. Dia merasakan dukacita mendalam dan berharap ada gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
"Hancur. Lebih dari 100 rekan UNRWA dipastikan tewas dalam satu bulan. Orang tua, guru, perawat, dokter, staf pendukung," kata ketua UNRWA Philippe Lazzarini di X, sebelumnya Twitter, dilansir AFP, Jumat (10/11/2023).
"UNRWA berduka, warga Palestina berduka, Israel berduka. Untuk mengakhiri tragedi ini membutuhkan gencatan senjata sekarang juga," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan PBB tersebut mengatakan 101 pegawainya telah tewas sejak perang antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober. Orang-orang yang tewas itu terdiri dari guru hingga dokter.
"Mereka adalah guru, kepala sekolah, insinyur, dokter, psikolog, staf pendukung, pekerja sanitasi dan teknologi," katanya.
Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan dirinya 'sangat sedih mendengar berita yang sangat tragis ini'.
"Rekan-rekan ini adalah api harapan dan kemanusiaan," katanya di X.
"Pikiran kami tertuju pada keluarga mereka dan semua rekan UNRWA kami yang pemberani," sambungnya.
Diketahui, Israel mendeklarasikan perang usai Hamas melakukan serangan mendadak di wilayah Israel yang menewaskan setidaknya 1.400 orang. Israel kemudian memborbadir Gaza dengan alasan menghancurkan Hamas.
Serangan Israel itu telah menewaskan 11.000 orang. Sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, termasuk 4.000 lebih anak.
(aik/haf)