Pemerintah Rusia telah mengirimkan 25 ton bantuan kemanusiaan ke Mesir untuk dikirim ke Jalur Gaza, yang dikepung dan dibombardir oleh Israel tanpa henti.
Sejak 9 Oktober, ketika Israel menempatkan Gaza di bawah "pengepungan total", hanya sejumlah kecil kebutuhan dasar manusia seperti air, makanan dan obat-obatan, yang diizinkan masuk ke wilayah Palestina itu.
Sekitar 500 truk bantuan telah diizinkan masuk ke wilayah tersebut dari Mesir selama sebulan terakhir, jumlah yang merupakan rata-rata harian sebelum perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesawat khusus Kementerian Darurat Rusia mengirimkan 25 ton bantuan kemanusiaan ke Republik Arab Mesir," tulis layanan darurat Rusia di media sosial, seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (10/11/2023).
Layanan darurat Rusia mempublikasi foto-foto staf yang memuat kargo ke sebuah pesawat Il-76 di bandara di kota Kazan, Rusia tengah, dan mengatakan bahwa kiriman tersebut berisi makanan dan produk kebersihan, serta pakaian dan alat masak portabel.
"Kargo kemanusiaan telah diserahkan kepada perwakilan Bulan Sabit Merah Mesir," katanya.
"Bantuan Rusia selanjutnya akan dikirim ke penduduk Jalur Gaza," katanya dalam postingan terbarunya.
Ini setidaknya merupakan pengiriman bantuan kelima dari Rusia ke Gaza, menurut media sosial layanan darurat Rusia.
Pertempuran telah berkobar sejak orang-orang bersenjata dari kelompok Hamas menyerbu perbatasan Gaza dengan Israel pada tanggal 7 Oktober, menyandera sekitar 240 orang dan menyebabkan lebih dari 1.400 orang tewas.
Israel kemudian membalas serangan itu dengan serangan udara dan serangan darat tanpa henti di Gaza. Menurut kementerian kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, lebih dari 10.800 orang, banyak dari mereka adalah anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel tersebut.